Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen PBB: 350.000 Orang di Tigray Etiopia Kelaparan

Kompas.com - 10/06/2021, 07:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

ADDIS ABABA, KOMPAS.com – Sebuah analisis yang tidak dipublikasikan oleh sejumlah badan PBB dan kelompok-kelompok bantuan memperkirakan, sekitar 350.000 orang di wilayah Tigray, Etiopia, berada dalam kondisi kelaparan.

Tigray merupakan wilayah yang dilanda konflik di Etiopia. Laporan tersebut menurut dokumen internal PBB yang dilihat oleh Reuters pada Rabu (9/6/2021).

Pemerintah Ethiopia membantah analisis Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) tersebut.

Baca juga: Tentara Bersenjata Ethiopia Gerebek Rumah Sakit di Tigray, Operasi Bedah Terganggu

Kelaparan telah dinyatakan terjadi sebanyak dua kali dalam dekade terakhir, di Somalia pada 2011 dan di Sudan Selatan pada 2017, menurut IPC.

Sejumlah badan PBB, kelompok bantuan, pemerintah dan pihak terkait lainnya menggunakan IPC untuk bekerja sama untuk menentukan situasi.

"Mengenai risiko kelaparan, tercatat bahwa angka analisis IPC yang tidak dipublikasikan sedang diperdebatkan oleh pemerintah Etiopia,” tulis dokumen itu.

“Terutama sekitar 350.000 orang di seluruh Tigray yang diyakini berada dalam kondisi kelaparan IPC 5," tambah dokumen itu.

Baca juga: PBB: Kekerasan Seksual dan Kelaparan Jadi Strategi Perang di Tigray

Analisis tersebut juga menemukan bahwa jutaan orang di seluruh Tigray membutuhkan dukungan pangan dan pertanian atau mata pencaharian yang mendesak.

Dukungan tersebut dibutuhkan untuk mencegah penurunan lebih lanjut menuju kelaparan.

Seorang diplomat senior Etiopia di New York, berbicara dengan syarat anonim, membenarkan bahwa pemerintah membantah analisis tersebut.

Dia mempertanyakan metode survei dan menuduh IPC kurang transparan dan tidak cukup konsultasi dengan otoritas terkait.

Baca juga: Konflik Etiopia, Kasus Pemerkosaan Mengerikan Dilaporkan di Tigray

Pertempuran di Tigray pecah pada November 2020 antara pasukan pemerintah Etiopia dan mantan partai yang berkuasa di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray.

Pasukan dari negara tetangga, Eritrea, juga telah memasuki konflik untuk mendukung pemerintah Etiopia.

Kekerasan di Tigray telah menewaskan ribuan orang dan memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka.

Baca juga: Konflik Etiopia: Pemimpin Pasukan Tigray Belum Mau Menyerah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com