PHNOM PENH, KOMPAS.com – Seekor tikus pendeteksi ranjau, Magawa, akan pensiun dari pekerjaannya.
Tikus berusia tujuh tahun tersebut dilatih oleh badan amal yang terdaftar di Belgia, APOPO.
Selama bertugas, hewan pengerat itu menemukan 71 ranjau darat dan 28 amunisi yang tidak meledak di Kamboja.
Baca juga: Australia Dilanda Wabah Jutaan Ekor Tikus Setelah Kekeringan
Dia sempat dianugerahi penghargaan hewan yang setara dengan George Cross atas jasa-jasanya dalam mendeteksi ranjau darat.
Selama kariernya, Magawa telah membersihkan lebih dari 141.000 meter persegi tanah sebagaimana dilansir Daily Mail.
Lima tahun setelah dia pertama kali turun ke lapangan, pawang tikus tersebut, Malen, mengatakan bahwa Magawa itu mulai “melambat” saat mendekati usia tua.
Pengumuman itu disampaikan beberapa bulan setelah Magawa dianugerahi Miniatur Medali Emas PDSA, penghargaan untuk hewan yang setara dengan George Cross.
Kendati demikian, Magawa akan tetap bersama APOPO selama beberapa pekan lagi untuk “membimbing” sekelompok tikus baru dari Pusat Aksi Ranjau Kamboja (CMAC).
Baca juga: Orang Tua Marah Jenazah Bayi Perempuannya Hilang dan Hanya Temukan Bangkai Tikus
Malen mengatakan kepada BBC bahwa performa Magawa tidak terkalahkan dan dia mengaku bangga bekerja dengan Magwa.
“Dia memang kecil tapi dia telah membantu menyelamatkan banyak nyawa yang memungkinkan kami mengembalikan tanah aman yang sangat dibutuhkan kembali kepada orang-orang kami secepat dan seefektif mungkin,” kata Malen.
Magawa mendapatkan pelatihan intensif saat hewan pengerat itu baru berusia empat pekan.
Kemudian, staf di APPO yang berbasis di Tanzania mulai menangani tikus itu dan mengenalkannya pada suara dan bau.
Sebelum lulus dan bekerja di lapangan, Magawa harus melewati tes di mana sejumlah ranjau darat yang improvisasi disembunyikan di area seluas 400 meter persegi.
Baca juga: Wabah Tikus Melanda Australia, Pasien Rumah Sakit Dilaporkan Tergigit
Pada September 2020, Magawa secara resmi diakui atas jasanya dan diganjar dengan Miniatur Medali Emas PDSA.
Dia menjadi tikus pertama dalam 77 tahun sejarah APPO yang menerima penghargaan semacam itu.