Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Israel Mengaku Bisa Panjangkan Umur Tikus, Klaim Bisa Diterapkan ke Manusia

Kompas.com - 06/06/2021, 18:00 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

TEL AVIV, KOMPAS.com - Sebuah tim ilmuwan Israel mengeklaim berhasil memperpanjang usia tikus hinggga 23 persen dan berharap metode ini suatu saat nanti bisa diterapkan pada manusia.

Jika memang aman untuk manusia, maka usia harapan hidup bisa diperpanjang hingga rata-rata 120 tahun.

Perpanjangan usia ini dilakukan dengan meningkatkan pasok protesin SIRT6 -- yang biasanya berkurang seiring dengan bertambahnya usia -- pada 250 tikus.

Baca juga: WHO: Perangi Polusi Udara Bisa Perpanjang Umur Manusia

Dalam artikel di jurnal ilmiah Nature Communications, para saintis mengungkapkan, selain umur yang makin panjang, tikus-tikus tersebut juga lebih awet muda dan makin tidak mudah terkena penyakit kanker.

"Perubahan usia harapan hidup ini signifikan ... dalam konteks manusia, maka usia harapan hidup kita bisa diperpanjang rata-rata hingga hampir 120 tahun," kata Profesor Haim Cohen dari Universitas Bar-Ilan, Tel Aviv, dalam wawancara dengan surat kabar The Times of Israel.

"Perubahan yang kami saksikan pada tikus bisa diterapkan pada manusia. Dan jika memang demikian keadaannya, itu sungguh sangat menggembirakan," katanya.

Cohen dan timnya sekarang mencoba mengidentifikasi obat untuk meningkatkan ketersediaan protein SIRT6 secara aman pada manusia.

Para saintis mengatakan, tingkat SIRT6 menurun seiring dengan bertambahnya umur, dan banyak yang mencoba hipotesis bahwa mendorong produksi protein ini mungkin akan sangat bermanfaat.

Pada 2012, Cohen menjadi peneliti pertama yang berhasil menambah tingkat SIRT pada binatang dan memperpanjang usia harapan hidup. Proses ini bisa menambah panjang umur tikus-tikus jantan hingga 15 persen.

Baca juga: Umur Manusia Sudah Digariskan, Maksimal 115 Tahun

Saat itu, ekseperimen memperlihatkan tidak ada impak bagi tikus-tikus betina.

Dalam penelitian terbaru -- yang manggandeng sejumlah ilmuwan internasional termasuk Profesor Rafael de Cabo dari Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat -- naiknya usia harapan hidup terjadi baik pada tikus jantan maupun betina.

Dibandingkan tikus-tikus yang tidak ditambah SIRT6-nya, umur tikus-tikus jantan bisa bertambah hingga 30 persen sedangkan bagi tikus betina, pertambahannya hingga 15 persen.

Disimpulkan pula, penambahan level SIRT6 membuat tikus-tikus ini memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah, lebih kecil kemungkinannya terkena kanker, dan mampu berlari lebih cepat. Variabel-variabel ini membuat para peneliti menyatakan bahwa peningkatan pasok SIRT6 juga mendorong lebih awet muda.

"Penemuan ini menunjukkan bahwa SIRT6 menentukan tingkat penuaan secara sehat. Terlihat pula, menambah SIRT6 berpotensi melambatkan proses penuaan," jelas Cohen.

Baca juga: Umur Manusia Semakin Panjang

Tapi ia menambahkan, untuk saat ini belum tersedia peranti yang bisa menerjemahkan penemuan ini untuk diterapkan pada manusia secara aman.

Pada tikus, menambah tingkat SIRT6 dengan mudah dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi genetika. Pada manusia, proses serupa memerlukan obat-obatan tertentu.

Ia sedang mencoba mengembangkannya di laboratorium dan meyakini mungkin akan selesai dalam dua atau tiga tahun ke depan.

"Kami tengah mengembangkan molekul-molekul kecil yang mungkin bisa memperbanyak tingkat SIRT6 atau mendorong jumlah protein ini menjadi lebih aktif ... ini mungkin bisa dipakai untuk memperlambat proses penuaan [pada manusia]," kata Cohen.

Baca juga: Diet Sehat dan Seimbang adalah Kunci Umur Panjang, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com