Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Dilanda Wabah Jutaan Ekor Tikus Setelah Kekeringan

Kompas.com - 26/05/2021, 08:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Sumber ABC

SYDNEY, KOMPAS.com - Setelah melalui masa kekeringan terburuk, komunitas dan pengelola peternakan di New South Wales (NSW), Australia kembali berhadapan dengan bencana alam baru, yakni wabah jutaan tikus.

Petani hanya bisa menatap cemas hasil panen mereka tahun lalu yang dirusak oleh tikus-tikus tersebut, seperti yang dilansir dari ABC Indonesia pada Selasa (25/5/2021).

Mereka terpaksa kehilangan ratusan hingga ribuan dolar Australia karena jerami dan biji-bijian yang diserang tikus.

Baca juga: Wabah Tikus Melanda Australia, Pasien Rumah Sakit Dilaporkan Tergigit

Wabah tikus di NSW diyakini disebabkan oleh kondisi cuaca, khususnya curah hujan yang tinggi serta musim panen yang datang lebih awal.

Begitu buruknya wabah tikus ini membuat para ahli kesehatan mengkhawatirkan kesehatan mental para petani dan orang-orang yang harus hidup dengan banyaknya tikus selama beberapa waktu.

Warga di pedalaman New South Wales membutuhkan dukungan untuk menghentikan hama tikus, sementara banyak di antaranya berusaha melawan kebangkrutan.

Salah satu warga NSW yang tinggal di Coonamble, Anne Cullen, mengaku belum menyerah, walau hatinya hancur melihat jerami dan biji dari ladangnya habis diserang tikus.

Padahal, ia sudah menghabiskan biaya 40,000 dollar Australia (sekitar Rp 445 juta) untuk memasang umpan sendiri.

Benih tumbuhan lupin yang baru ditaburnya sekejap dirusak tikus saat mulai tumbuh.

"Cobaan datang terus-menerus. Tidak berhenti," katanya kepada program ABC 7.30.

Baca juga: [VIDEO] Mereka Muncul Entah dari Mana, Wabah Tikus Melanda Beberapa Bagian Australia

Pemerintah Australia "terlambat delapan bulan"

Bulan ini, pemerintah NSW mengumumkan akan diberikannya paket uang senilai 50 juta dollar Australia (sekitar Rp 555,7 miliar) yang berisi umpan untuk menangkal tikus bagi petani. Paket tersebut namun tidak memberikan potongan harga.

Petani telah menghabiskan ratusan hingga ribuan dollar setiap kali membeli umpan, namun jumlah tikus juga meningkat pesat dalam waktu singkat.

Anne mengatakan keuntungan dari musim panen sebelumnya telah dikerahkan untuk memberantas tikus, dan mengatakan membutuhkan dukungan lebih.

"Kami sudah berusaha mencari dukungan selama berbulan-bulan," katanya.

"Dukungan yang baru diumumkan ini sudah terlambat delapan bulan untuk kami."

Halaman:
Sumber ABC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com