Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kerusuhan di Gedung Capitol, Facebook Tangguhkan Akun Trump 2 Tahun

Kompas.com - 05/06/2021, 09:55 WIB
Tito Hilmawan Reditya,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Telegraph

MENLO PARK, KOMPAS.com - Raksasa media sosial Facebook resmi menangguhkan akun mantan presiden AS Donald Trump selama dua tahun pada Jumat (4/6/2021).

Dilansir Telegraph, Facebook, dalam pernyataannya, akan kembali mengizinkan mantan presiden dari Partai Republik ini "kembali ke jaringan" pada 2023 mendatang.

Ini kalau Trump tak lagi dianggap jadi "risiko bagi keselamatan publik".

Baca juga: Baru Sebulan Diluncurkan, Laman Web Donald Trump Sudah Tutup

Facebook lantas mengumumkan bahwa mereka merombak aturannya seputar kebebasan berbicara.

Ini menanggapi kontroversi keputusan awal Facebook pada Trump, yang sempat dilarang memakai platform ini tanpa batas pasca para pendukungnya menyerbu US Capitol, 6 Januari lalu.

Baca juga: Trump Berharap Dilantik Lagi sebagai Presiden AS pada Agustus

Dalam sebuah posting blog yang dirilis 4 Juni kemarin, kepala urusan publik Facebook Nick Clegg menyatakan bahwa perusahaan sudah membuat "protokol penegakan" baru.

Protokol ini ditujukan untuk pelanggaran luar biasa, seperti yang dilakukan Trump. Akibatkan akun bisa dilarang selama dua tahun.

"Pujian Trump terhadap para perusuh Capitol merupakan pelanggaran berat terhadap aturan kami yang pantas mendapatkan hukuman tertinggi," tulis Nick.

"Trump akan menjalani larangannya efektif sejak tanggal penangguhannya pada 7 Januari lalu," tambahnya.

Baca juga: Baru Sebulan, Trump Cabut Blog dari Situs Web Pribadinya, Ada Apa?

Nick menambahkan, selama ini Facebook sangat peduli dengan keselamatan publik. Pihaknya akan terus lakukan evaluasi agar tak ada lagi penanda kerusuhan sipil di plaformnya.

"Jika kami menemukan bahwa masih ada risiko serius terhadap keselamatan publik, kami akan memperpanjang pembatasan untuk jangka waktu tertentu dan terus mengevaluasi kembali sampai risiko itu surut," tulis Nick.

Baca juga: Trump Semprot Biden soal Pelonggaran Perbatasan Meksiko: Negara Kita Hancur

Penangguhan akun Trump ini dipicu unggahan video yang dibagikan di akun sosial Trump yang menanggapi aksi massa di US Capitol.

Trump menyebut mereka yang menyerbu Capitol sebagai patriot dan berkata, "Kami mencintaimu." Padahal, insiden ini akibatkan lima orang tewas.

Facebook menambahkan, nantinya kalau Trump diizinkan kembali memakai Facebook, dipastikan akan ada larangan permanen kalau Trump kembali melanggar aturan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com