SHAKAR DARAH, KOMPAS.com - ISIS mengklaim serangan bom saat shalat Jumat di pinggiran ibu kota Afghanistan yang menewaskan 12 jemaah, lapor SITE Intelligence Group.
Ledakan bom itu terjadi di dalam masjid distrik Shakar Darah, provinsi Kabul, ketika Taliban dan pemerintah Afghanistan sepakat melakukan gencatan senjata selama tiga hari.
ISIS mengatakan, anggotanya menempatkan alat peledak di dalam masjid dan meledakkannya saat jemaah menunaikan shalat di hari kedua Idul Fitri, kata pengawas kelompok-kelompok milisi tersebut pada Sabtu malam (15/5/2021) dikutip dari AFP.
Baca juga: Bom Meledak di Masjid Afghanistan saat Shalat Jumat, 12 Orang Tewas
Pemboman itu juga menewaskan imam masjid yang sedang memimpin shalat.
Jumat lalu adalah hari kedua gencatan senjata dari tiga hari yang disepakati Taliban dan Pemerintah Afghanistan untuk memperingati Idul Fitri.
Gencatan senjata sudah berakhir pada Sabtu malam dan sejauh ini tidak ada laporan pertikaian antara kedua kubu.
Gencatan senjata sementara diumumkan setelah aksi kekerasan meningkat sejak 1 Mei, ketika militer AS mulai secara resmi menarik pasukannya yang tersisa dari Afghanistan.
Baca juga: Taliban Umumkan Gencatan Senjata Selama Idul Fitri
Sebelum bom shalat Jumat, serangkaian ledakan di luar sekolah perempuan di Kabul pekan lalu menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai banyak korban, kebanyakan dari mereka adalah siswa perempuan.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu, dan menjadi salah satu yang paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam beberapa pekan terakhir, pertempuran antara Taliban dan pasukan pemerintah meningkat di beberapa provinsi sebelum gencatan senjata disepakati, termasuk di provinsi Kandahar dan Helmand.
Baca juga: Korban Tewas Ledakan Bom di Sekolah Afghanistan Bertambah Jadi 50 Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.