Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap Tradisi Perpeloncoan Brutal Militer Perancis, Pilot Tempur Diikat dengan Penutup di Tiang Sasaran Tembak

Kompas.com - 13/05/2021, 05:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

PARIS, KOMPAS.com - Video dan gambar mengerikan muncul dari seorang pilot pesawat tempur Perancis. Korban terikat, seolah dijadikan sasaran target tembak, dengan suara jet melengking di atas kepalanya.

Daily Mail melaporkan pada Selasa (11/5/2021) bahwa video itu merupakan bagian dari tradisi perpeloncoan yang brutal dari pilot-pilot Angkatan Udara Perancis.

Baca juga: Jenderal Perancis Serukan Para Tentara Mengundurkan Diri atas Surat Perang Saudara

Gambar dalam video menunjukkan seorang pria diikat ke tiang sasaran di Pulau Corsica. Kepalanya ditutup dengan tas selama aksi traumatis, yang terjadi pada Maret 2019 itu.

Rekaman itu kemudian memperlihatkan pria yang sama dengan tudung dilepas, tetapi masih terikat pada target. Pesawat jet melintas di atasnya, dan di saat yang sama terdengar tembakan senapan mesin.

Rekaman video selanjutnya menunjukkan pria itu dipaksa melompat ke atas bukit dengan tangan dan kaki terikat. Sementara foto yang disertakan dalam rekaman menunjukkan dia diikat di belakang truk.

Film dan foto keduanya dirilis minggu ini oleh pengacara pilot itu, sebagai bagian dari gugatan yang diajukan terhadap militer Perancis.

Dokumen pengadilan mengatakan perpeloncoan terjadi di pangkalan udara Solenzara di Pulau Corsica, Mediterania Perancis. Kejadiannya tak lama setelah pria itu bergabung sebagai pasukan pilot pesawat tempur.

Baca juga: Dituding Kompromi dengan Ekstremis, Presiden Macron dapat Peringatan dari Militer Perancis

Saat perpeloncoan dilakukan, korban mengatakan tudung dipasang di atas kepalanya. Dia lalu dipaksa masuk ke bagian belakang truk yang membawanya ke lapangan tembak.

Dia kemudian diikat ke salah satu target dengan tali nilon yang kuat, sementara jet melintas di atas kepala.

Frederic Berna, pengacara pilot baru yang jadi korban, mengatakan perpeloncoan tersebut diatur dan dilakukan oleh anggota dinas lainnya, yang merekam kejadian itu.

Gambar dan video tersebut kemudian dibagikan di WhatsApp, sebelum diteruskan ke korban.

Berna mengatakan pilot awalnya diam tentang apa yang telah terjadi. Dia menyangkal atas apa yang terjadi karena tidak ingin menantang otoritas militer.

Korban akhirnya membahas masalah ini dengan seniornya pada akhir 2020. Dia kemudian memutuskan untuk mengajukan pengaduan pidana, ketika merasa tanggapan militer dinilai tidak memadai.

Kolonel Stephane Spet, juru bicara Angkatan Udara Perancis, mengatakan masalah itu pertama kali diajukan ke pihak militer pada Januari tahun ini, dan mereka yang terlibat dihukum.

Spet mengatakan beberapa dari mereka yang terlibat dibatasi di barak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com