Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pensiunan Jenderal Perancis Peringatkan "Perang Saudara", Para Menteri Muak

Kompas.com - 29/04/2021, 13:23 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

PARIS, KOMPAS.com – Pemerintah Prancis mengutuk surat terbuka yang ditandatangani oleh sejumlah tentara aktif dan pensiunan jenderal yang menyatakan bahwa negara itu menuju "perang saudara" karena ekstremisme agama.

Sekitar 1.000 prajurit pria dan wanita, termasuk sekitar 20 pensiunan jenderal, mencantumkan nama mereka di surat itu.

Mereka menyalahkan "kelompok fanatik" karena menciptakan perpecahan. Mereka juga menuding bahwa Islamisme telah mengambil alih seluruh wilayah negara.

Baca juga: Para Jenderal Perancis Keluarkan Seruan Hasutan Kudeta Militer, Macron Ancam Beri Hukuman

Surat itu pertama kali diterbitkan pada 21 April, bertepatan dengan peringatan 60 tahun percobaan kudeta militer di Aljir, Aljazair, yang gagal.

Melansir BBC, Rabu (28/4/2021), para menteri muak dan mengutuk surat yang diterbitkan di majalah sayap kanan tersebut.

Di sisi lain, pemimpin kelompok sayap kanan Marine Le Pen, bakal calon presiden tahun depan, telah berbicara untuk mendukung para pensiunan jenderal yang menandatangani surat tersebut.

Baca juga: Khawatir Ancaman China, Jepang Gelar Latihan Gabungan Bareng AS dan Perancis

Namun, Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly mengecam keras surat tersebut melalu Twitter.

"Dua prinsip yang tidak dapat diubah dalam memandu tindakan anggota militer sehubungan dengan politik: netralitas dan kesetiaan,” tulis Parly.

Dia sebelumnya memperingatkan bahwa para tentara yang menandatangi surat itu akan dihukum karena melanggar undang-undang yang mengharuskan mereka netral secara politik.

Baca juga: Aksi Teror Wanita di Perancis Tewas Ditikam, Pelaku Ditembak Mati

Apa isi surat itu?

Surat tersebut memperingatkan Presiden Perancis Emmanuel Macron, kabinetnya, dan anggota parlemen atas sejumlah "bahaya mematikan" yang mengancam Perancis.

Menurut surat tersebut, bahaya yang dimaksud adalah Islamisme dan kelompok banlieue, sebutan bagi orang-orang migran yang tinggal di pinggiran kota-kota Perancis.

Surat itu juga menyalahkan "anti-rasialisme tertentu" karena memecah belah komunitas, dan berusaha menciptakan "perang rasial" dengan menyerang patung dan aspek lain dari sejarah Perancis.

Orang-orang yang menandatangi surat itu juga menuduh pemerintah berusaha menggunakan polisi sebagai agen proksi dan kambing hitam.

Baca juga: PM Perancis Dapat Kiriman 200 Paket Pakaian Dalam Wanita karena Aturan Lockdown

"Tak ada waktu untuk menunda, besok perang saudara akan mengakhiri kekacauan dan kematian yang semakin meningkat ini - yang akan menjadi tanggung jawab Anda - dengan jumlah ribuan," bunyi surat itu.

BBC melaporkan, dirilisnya surat tersebut bisa saja menandakan masa-masa berbahaya.

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com