Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Ledakan Bom di Sekolah Afganistan, 85 Tewas Kebanyakan Pelajar Putri

Kompas.com - 10/05/2021, 16:40 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

KABUL, KOMPAS.com - Korban tewas dalam serangan bom yang menargetkan siswi sekolah di Kabul pada Sabtu (8/5/2021) mencapai 85 orang.

Denmark Hedayat, kepala media untuk Wakil Presiden Kedua Afghanistan, mengatakan kepada CNN pada Senin (10/5/2021).

“147 orang terluka lainnya terluka dalam serangan di lingkungan Dasht-e-Barchi,” kata Hedayat.

Baca juga: Belasan Mobil Tangki Minyak Terbakar Saat Masuki Ibu kota Afganistan, 7 Tewas dan 14 Luka-luka

Sebuah bom mobil diledakkan di depan sekolah Sayed Al-Shuhada, dan dua bom lagi meledak ketika para siswa bergegas keluar karena panik.

Daerah itu adalah rumah bagi komunitas besar Syiah dari etnis minoritas Hazara, yang telah menjadi sasaran di masa lalu oleh ISIS, sebuah kelompok militan Sunni.

Belum ada klaim resmi dari pihak yang bertanggung jawab. Taliban membantah berada di balik serangan Sabtu (8/5/2021) malam itu.

Para pejabat mengatakan sebagian besar dari mereka yang tewas adalah siswi. Beberapa keluarga masih mencari anak-anak mereka di rumah sakit pada Minggu (9/5/2021).

"Ledakan pertama sangat kuat dan terjadi begitu dekat dengan anak-anak itu sehingga beberapa dari mereka tidak dapat ditemukan," kata seorang pejabat Afghanistan, yang tidak mau disebutkan namanya, kepada Reuters.

Pada Minggu (9/5/2021), warga sipil dan polisi mengumpulkan buku dan tas sekolah yang berserakan di jalan berlumuran darah. Kondisi jalan sibuk dengan pembeli menjelang perayaan Idul Fitri.

Seorang saksi mengatakan kepada Reuters bahwa semua kecuali tujuh atau delapan korban adalah siswi yang akan pulang setelah menyelesaikan studi mereka.

Baca juga: Ledakan Besar di Pelabuhan Afganistan, 100 Kapal Tanker Hangus

Keluarga para korban menyalahkan pemerintah dan kekuatan Barat karena gagal mengakhiri kekerasan dan perang yang sedang berlangsung.

Otoritas Afganistan masih mengumpulkan jenazah dari kamar mayat, saat penguburan pertama dilakukan di barat kota.

Beberapa keluarga masih mencari kerabat yang hilang pada Minggu (10/5/2021). Mereka berkumpul di luar rumah sakit untuk membaca nama yang ditempel di dinding, dan memeriksa kamar mayat.

"Sepanjang malam kami membawa mayat anak perempuan dan anak laki-laki ke kuburan dan berdoa untuk semua orang yang terluka dalam serangan itu," kata Mohammed Reza Ali, yang telah membantu keluarga para korban di rumah sakit swasta.

"Mengapa tidak membunuh kita semua untuk mengakhiri perang ini?" kecamnya.

Penguburan puluhan korban pemboman mematikan di dekat sebuah sekolah, di sebuah pemakaman di barat Kabul, Afghanistan, Minggu (9 Mei 2021). AP PHOTO/MARIAM ZUHAIB Penguburan puluhan korban pemboman mematikan di dekat sebuah sekolah, di sebuah pemakaman di barat Kabul, Afghanistan, Minggu (9 Mei 2021).

Baca juga: Gadis Ini Jadi Korban Ledakan Bom Afghanistan: Mungkin Mereka Tak Ingin Kami Sekolah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com