LONDON, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyatakan, Washington akan menanggapi setiap aksi agresi atau kecerobohan yang dilakukan oleh Rusia.
Hal itu diutarakannya dalam pertemuan G7 di London, Inggris, yang dimulai sejak Senin (3/5/2021) sebagaimana dilansir The Independent, Kamis (6/5/2021).
Diplomat top AS itu juga menyerang pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin atas perlakuannya terhadap tokoh oposisi Alexei Navalny dan campur tangan Moskwa dalam pilpres AS.
Baca juga: Cegat Pesawat Pengintai AS, Rusia Kirim Jet Tempurnya
Blinken menentang apa yang dia katakan sebagai "pelanggaran siber" yang dilakukan Rusia terhadap badan-badan penting AS tahun lalu.
“Apa yang Presiden (AS) Joe Biden katakan dengan sangat jelas dan berulang kali adalah, jika Rusia bertindak ceroboh atau agresif, kami akan menanggapinya,” kata Blinken.
Blinken juga mengunjungi tetangga Rusia, Ukraina, pada Kamis di tengah ketegangan yang meningkat di sepanjang perbatasan antara kedua negara.
Baca juga: Ukraina Tuding Rusia Akan Musnahkan Bahasa Asli Penduduk Crimea
Moskwa dituduh mengerahkan pasukannya di perbatasan Rusia-Ukraina.
Kekhawatiran semakin melonjak ketika Rusia melakukan latihan militer besar-besaran di dekat perbatasan dengan Ukraina.
Rusia mengatakan akhir bulan lalu bahwa mereka telah menarik pasukannya kembali ke pangkalan mereka. Tapi, Kiev melihat latihan itu sebagai hal yang tidak menyenangkan.
Baca juga: Rusia Luncurkan Kapal Selam yang Mampu Hancurkan Kota-kota AS
Blinken mengatakan, kunjungannya ke Ukraina akan menunjukkan dukungan dari AS untuk kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina.
Dia menambahkan, Biden juga berencana mengunjungi Ukraina dan bahwa AS secara aktif berupaya meningkatkan bantuan keamanan ke negara itu.
Berbicara bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Kiev, Blinken menuturkan, Rusia masih menyisakan pasukannya dalam jumlah besar dan peralatan di dekat perbatasan Ukraina.
“Dalam hal ancaman, itu tetap ada. Rusia telah menarik kembali beberapa tentaranya tetapi pasukan dalam jumlah banyak tetap berada di perbatasan Ukraina,” kata Blinken.
Baca juga: Rusia Kesulitan Penuhi Target Dosis Sputnik V yang Dijanjikan, Kini Bermitra dengan China
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.