Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Rusia Tawarkan Uang agar Warganya Mau Vaksinasi Covid-19 dengan Sputnik V

Kompas.com - 04/05/2021, 12:48 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Setelah menggembar-gemborkan otorisasi vaksin virus corona sebagai yang terdepan di dunia, Rusia masih berjuang meyakinkan warganya untuk menginokulasi diri mereka sendiri.

Newsweek melaporkan pada Senin (4/5/2021), hanya sekitar 5 persen dari penduduk Rusia yang sudah menerima vaksinasi penuh. Padahal, “Negara Beruang Putih” menjadi negara pertama yang mengesahkan vaksin.

Baca juga: Dubes Rusia: Sputnik V Masih Proses di BPOM, Berharap Segera Masuk Program Vaksinasi Gotong Royong

Otoritas Moskwa dilaporkan menawarkan kupon 1.000 rubel atau setara Rp 187.000 kepada warga Rusia di atas 60 tahun yang mau menerima vaksin, dalam upaya untuk meningkatkan permintaan vaksin Sputnik V, menurut AP.

Rata-rata penduduk senior Rusia menerima uang pensiun hanya 260 dollar AS (Rp 3,75 juta) per bulan. Jadi, insentif tersebut dinilai cukup besar jumlahnya.

Namun, nyatanya cara itu belum cukup menarik bagi warga. Penduduk tua Moskwa mengatakan kepada AP bahwa kupon tersebut sulit untuk didaftarkan secara online. Selain itu, banyak toko bahan makanan tidak akan menerimanya.

Moskwa memiliki target memvaksinasi lebih dari 30 juta dari 146 juta orang pada pertengahan Juni. Dengan waktu yang semakin dekat ini, mencapai angka ambisius tersebut tampaknya sulit digapai.

"Kami perlu mulai memvaksinasi 370.000 orang sehari, seperti, mulai besok," kata analis data Rusia Alexander Dragan kepada AP.

Saat berada di pusat perbelanjaan Park House di Moskwa utara, Vladimir Makarov melihat tempat itu menawarkan vaksin virus corona kepada pelanggan. Jadi, dia bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan.

"Ternyata di sini (prosesnya) sederhana, hanya 10 menit," katanya tentang pengalamannya bulan lalu.

Baca juga: Dibanjiri Kritik karena Beli Vaksin Sputnik V, PM Slowakia Mengundurkan Diri

Namun, Makarov, seperti banyak orang Moskwa lainnya, masih memutuskan menunda mengambil vaksin Sputnik V.

Keengganan atas vaksin muncul meski dosis sudah tersedia di ibu kota, bagi siapa saja yang berusia 18 tahun atau lebih.

Vaksin dapat diambil di lebih dari 200 klinik negara bagian dan swasta, pusat perbelanjaan, food court, rumah sakit, bahkan bioskop.

Hingga pertengahan April, lebih dari 1 juta dari 12,7 juta penduduk Moskwa, atau sekitar 8 persen, telah menerima setidaknya satu dosis, meskipun kampanye dimulai pada Desember.

Persentase itu serupa untuk Rusia secara keseluruhan. Hingga 27 April, hanya 12,1 juta orang yang mendapatkan setidaknya satu suntikan dan hanya 7,7 juta, atau 5 persen yang telah divaksinasi penuh.

Kondisi itu menempatkan Rusia jauh di belakang AS, di mana 43 persen penduduknya mendapatkan setidaknya satu dosis, dan Uni Eropa dengan hampir 27 persen.

Baca juga: Survei YouGov: Rusia Produsen Vaksin Tepercaya, Sputnik V Paling Dikenal

Dragan, yang melacak vaksinasi di seluruh Rusia, mengatakan pekan lalu bahwa negara itu memberikan suntikan kepada 200.000 hingga 205.000 orang setiap hari.

Akan tetapi, untuk mencapai target pertengahan Juni, program inokulasi harus didistribusikan untuk hampir dua kali lipat jumlah saat ini.

Daerah lain juga menawarkan insentif. Pihak berwenang di Chukotka, di seberang Selat Bering dari Alaska, menjanjikan 2.000 rubel (Rp 383.700) kepada lansia untuk divaksinasi.

Sementara wilayah tetangga Magadan menawarkan 1.000 rubel (Rp 187.000). Sebuah teater di St. Petersburg menawarkan tiket diskon bagi mereka yang menunjukkan sertifikat vaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com