KIEV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal menuding Rusia yang menduduki Crimea berisiko memusnahkan bahasa asli warga lokal.
Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Rabu (5/5/2021) Shmyhal berujar, pendudukan Rusia di Republik Otonomi Crimea dan kota Sevastopol bertujuan membatasi lingkup fungsi bahasa Tatar Crimea.
Meski tidak ada larangan akses ke pendidikan bahasa ibu, pencaplokan itu disebutnya rawan memusnahkan bahasa Tatar yang merupakan bahasa penduduk asli Ukraina.
Baca juga: Model Ukraina yang Berpose Telanjang di Dubai Dideportasi, Dilarang Kembali selama 5 Tahun
"Sebagai bahasa penduduk asli Ukraina, bahasa Tatar Krimea merupakan bagian integral dari identitas, etnis, dan kesatuan budaya bangsa Ukraina."
"Kewajiban negara untuk memastikan perkembangan perbedaan linguistik masyarakat adat dijamin dalam Konstitusi Ukraina," kata PM Shmyhal dalam keterangan tertulis.
Bahasa Tatar Crimea sendiri termasuk dalam daftar UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger (2010) yang sangat terancam punah.
Sementara itu Crimea dan Sevastopol adalah tempat tinggal mayoritas penutur bahasa Tatar.