Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS: Covid-19 di India Makin Parah, Lockdown Harus Segera Dilakukan

Kompas.com - 03/05/2021, 04:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pakar Amerika Serikat (AS) menyarankan untuk lockdown seluruh negeri sementara untuk mengatasi tsunami Covid-19 di India.

"Salah satu hal yang harus dipertimbangkan adalah untuk lockdown sementara, jadi Anda akhirnya tidak memiliki banyak (kasus) penyebaran (virus corona)," ujar Dr Anthony Fauci, pakar kesehatan penyakit menular AS kepada The Indian Express pada Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Kerja Berat Penggali Makam Covid-19 India: Shift 24 Jam dan Tak Bisa Puasa


Pada Jumat itu juga, kasus harian Covid-19 di India mencatat rekor baru dengan mencapai lebih dari 400.000 kasus dalam 24 jam, tertinggi di dunia.

Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, membandingkan situasi di India seperti sedang perang, seperti yang dilansir dari CNN pada Sabtu (1/5/2021).

Baca juga: Belajar dari India, Indonesia Harus Waspada Euforia Vaksin Corona

Dia mengatakan India perlu fokus dalam memenuhi kebutuhan mendesaknya, seperti mendapatkan oksigen dan alat pelindung diri.

"Namun, salah satu hal yang harus segera dilakukan adalah menyerukan lockdown negara," katanya.

Baca juga: India Kehabisan Vaksin, Krisis Covid-19 Makin Parah

"Tidak ada yang suka lockdown negara," tambah Fauci.

“Nah, itu masalah jika Anda melakukannya selama 6 bulan, tetapi jika Anda melakukannya hanya untuk beberapa pekan, Anda dapat memiliki dampak yang signifikan pada dinamika wabah,” terangnya.

Baca juga: India Catat 3.689 Kematian dalam 24 Jam, Angka Tertinggi Sejak Pandemi Dimulai

Sebelumnya, AS telah mengirimkan bantuan ke India senilai Rp 1,4 triliun yang tiba pada Jumat pagi waktu setempat (30/4/2021).

Bantuan itu berupa 1 juta tes Covid-19 dan 100.000 masker N95. Sementara, AS masih menjanjikan untuk memberikan vaksin Covid-19 AstraZaneca.

Baca juga: Covid-19 Tak Pandang Bulu, Cerita Keluarga Mapan India Cari 15 RS Sebelum Ibunya Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com