Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anwar Ibrahim Klarifikasi Belum Ada Kerja Sama Politik antara Partainya dan UMNO

Kompas.com - 17/03/2021, 22:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Star

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Presiden PKR Datuk Seri Anwar Ibrahim mengatakan bahwa diskusi antara para pemimpin PKR dan Umno telah terjadi.

Namun, Anwar mengatakan bahwa belum ada kesepakatan atau kesepahaman formal, seperti dilansir The Star pada Rabu (17/3/2021).

"Saya sudah mengatakan akan prematur untuk memperkirakan kemungkinan kerja sama atau perjanjian. Pada tahap ini, kami baru diskusi," katanya dalam konferensi pers, setelah bertemu dengan anggota parlemen PKR dan pemimpin partai politik pada Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Anwar Ibrahim Akan Lepas Ambisi PM Malaysia jika Gagal di Pemilu Dini

Dia diminta untuk mengklarifikasi pernyataannya tentang kemungkinan PKR bekerja sama dengan Umno dalam pemilihan umum mendatang, setelah wawancaranya dengan harian Malay pada pekan lalu.

Anwar mengatakan, diskusi dengan banyak partai politik, termasuk Umno, harus didasarkan pada prinsip-prinsip umum dan nilai-nilai fundamental yang diuraikan dalam Konstitusi Federal.

Dia menambahkan bahwa terlalu dini untuk memutuskan kerja sama politik.

"Jadi, saya pikir kita akan tetap berpegang pada itu bahwa kami baru saja berada di tengah-tengah diskusi awal," katanya.

Baca juga: Kata Allah Boleh Dipakai Umat Kristen, Pemerintah Malaysia Tak Terima

Menurutnya, tidak tepat untuk mengatakan bahwa PKR telah mengompromikan nilai-nilai atau kebijakannya.

Kemudian, terkait pertanyaan apakah partai akan tetap berkoalisi dengan Pakatan Harapan atau berjalan sendiri dalam pemilihan umum ke-15, Anwar mengatakan, partainya tetap berkomitmen pada sekutunya, DAP dan Amanah.

Anwar juga mengaku masih mendapat dukungan dari anggota parlemen dengan "jumlah yang memadai", meski beberapa anggota parlemen PKR mundur dari partai.

Dalam beberapa pekan terakhir, PKR kehilangan Anggota Parlemen Julau Larry Sng, Anggota Parlemen Tebrau Steven Choong, dan Anggota Parlemen Kuala Langat Datuk Dr Xavier Jeyakumar.

Baca juga: Mayoritas Bertambah, PM Malaysia Muhyiddin Dituduh Intimidasi Oposisi

Ketiganya dilaporkan keluar untuk menjadi independen dan menjanjikan dukungan untuk koalisi Perikatan Nasional Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin.

"Saya memiliki jumlah (dukungan) yang memadai. Yang penting adalah tidak ada yang menanyakan berapa parlemen yang dimiliki Perikatan," ucapnya.

"Mengapa mereka tidak menjawab total 115 anggota parlemen yang telah menulis kepada Raja untuk menolak keputusan pemerintah untuk menangguhkan Parlemen?" tanyanya.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Wu Lien Teh, Dokter Malaysia-China Pelopor Masker Bedah

Anwar mengacu pada klaimnya pada awal tahun ini bahwa mayoritas anggota parlemen menginginkan Parlemen untuk berkumpul kembali.

Keadaan Darurat diberlakukan secara nasional mulai 12 Januari sebagai tindakan proaktif untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Pada masalah terpisah, Anwar mengatakan, dia akan menulis kepada komisaris Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) pada Rabu (17/3/2021) untuk mengadakan pertemuan guna membahas klaim bahwa beberapa politisi oposisi "diintimidasi" untuk meninggalkan Pakatan.

Baca juga: Wanita Asal Indonesia Dibunuh Tetangganya di Malaysia untuk Bayar Utang Rp 17,5 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com