KIEV, KOMPAS.com - Dua anak di bawah umur berpacaran, menikah, dan tinggal bersama mendapat dukungan penuh dari keluarga, yang lantas menuai kemarahan publik.
Melansir Daily Star pada Rabu (17/3/2021), model cilik, Mila Maxanets yang berusia 8 tahun mengadakan "pernikahan" dengan influencer remaja Pavel Pai yang berusia 13 tahun.
Mila dan Pavel, berkencan dengan dukungan penuh kedua orangtua mereka yang berada di Kiev, Ukraina.
Kedua orangtua mereka membantah berusaha mengeksploitasi dan menguangkan kepopuleran anak-anak mereka.
Baca juga: Pasangan Ini Berhubungan Seks di Taman Umum, Tak Peduli meski Ada Anak-anak
Menurut laporan, para orangtua itu mengklaim bahwa tidak ada yang salah dengan mereka tinggal bersama.
Menurut laporan media lokal, para orangtua itu bahkan mendorong para pasangan muda untuk tinggal bersama di ibu kota Kiev dan membuat konten yang agak provokatif.
Pengumuman soal hubungan pasangan di bawah umur itu justru menuai kecaman dan ketakutan tentang pengaruh negatif dan bahaya yang dapat ditimbulkan terhadap anak-anak.
Sejumlah kritikan menyerukan untuk pihak berwenang untuk mengambil tindakan dan mengamankan dua anak di bawah umur itu, yang keduanya adalah blogger.
Baca juga: Bocah Tewas demi Konten, TikTok Dituntut Tegas Tutup Akun Anak-anak
Publik yang marah menyarankan untuk anak-anak itu dibawa ke tempat perawatan anak dan memblokir akun media sosial mereka.
Mereka mengecam para orangtua ke dua anak itu karena mendorong perilaku yang dipandang telah melanggar moralitas.
Kedua anak tersebut dilaporkan "menikah" dalam sebuah upacara yang didorong oleh orang tua mereka.
Orangtua mereka diyakini percaya itu akan menghasilkan banyak pendapatan di media sosial dan menghasilkan uang untuk mereka.
Baca juga: Hibur Anak-Anak dalam Perawatan, Nintendo Hadirkan Konsol Game Terbaru di Rumah Sakit
Pengacara dan kriminolog, Anna Maylar menuduh para orangtua itu telah berperilaku sembrono terhadap anak-anak mereka.
"Gadis itu memiliki jutaan subscribers di beragam jaringan media sosial, yang secara terus-menerus menirunya sebagai idola," tulis Maylar di Facebook.
"Jadi, ada risiko yang mereka akan mulai untuk meniru idola mereka dan menjadi mangsa empuk para pedofil," lanjutnya.