Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Perang Saudara Suriah, 388.000 Nyawa Hilang

Kompas.com - 14/03/2021, 17:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com – Sejak meletus 10 tahun lalu, perang saudara di Suriah telah merenggut 388.000 nyawa.

Laporan itu disampaikan oleh lembaga pemantau hak asasi manusia yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, pada Minggu (14/3/2021).

Dari semua korban tewas tersebut, sebanyak 117.388 di antaranya merupakan warga sipil. Lebih lanjut lagi, sebanyak 22.000 korban tewas adalah anak-anak.

Kematian warga sipil tersebut sebagian besar disebabkan oleh rezim pemerintah Suriah dan milisi sekutu pemerintah.

Baca juga: Oknum Paramedis Pukul Seorang Pengungsi Suriah yang Diikat hingga Patah Tulang Pipinya

Laporan tersebut disusun berdasarkan sumber-sumber yang ada di dalam Suriah sebagaimana dilansir AFP.

Sebelumnya, pada Desember 2020, lembaga itu melaporkan jumlah korban tewas selama perang saudara di Suriah sebanyak 387.000 jiwa.

Itu berarti, hanya berselang beberapa bulan, korban tewas akibat gejolak di negeri tersebut telah bertambah sebanyak 1.000 jiwa.

Kepala Syrian Observatory for Human Rights Rami Abdel Rahman mengatakan, 2020 merupakan tahun dengan jumlah kematian tahunan terendah sejak perang saudara dimulai.

Baca juga: Israel Serang 12 Kapal yang Membawa Minyak dan Senjata dari Iran ke Suriah

Selama 2020, tercatat ada sekitar 10.000 orang yang kehilangan nyawanya akibat perang saudara di Suriah.

Pertempuran juga melambat tahun ini ketika gencatan senjata diadakan di Suriah barat laut dan perhatian beralih ke penanggulangan pandemi virus corona.

Syrian Observatory for Human Rights juga mendokumentasikan setidaknya 16.000 orang meninggal di penjara dan pusat penahanan pemerintah sejak konflik meletus pada 2011.

Para korban tersebut dijebloskan ke penjara setelah penindasan brutal terhadap protes anti-pemerintah.

Baca juga: Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan Istrinya Positif Covid-19

Kendati demikian, Syrian Observatory for Human Rights memperkirakan jumlah korban tewas yang sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Itu karena penghitungan lembaga tersebut tidak termasuk 88.000 orang yang diyakini telah meninggal karena penyiksaan di penjara.

Saat ini, pemerintah yang berpusat di Damaskus mengendalikan lebih dari 60 persen wilayah Suriah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com