Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Junta Militer Myanmar Terima Suap Rp 8,6 Miliar, Ini Jawaban Aung San Suu Kyi

Kompas.com - 12/03/2021, 15:58 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Aung San Suu Kyi melalui pengacaranya merespons tudingan junta militer Myanmar, bahwa dia menerima uang suap.

Negara di Asia Tenggara itu berada dalam krisis, sejak kudeta yang dilakukan junta pada 1 Februari lalu.

Suu Kyi ditangkap, di mana dia dijerat dengan banyak dakwaan, termasuk kepemilikan walkie talkie ilegal.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Tuduh Aung San Suu Kyi Terima Suap Rp 8,6 Miliar

Pada Kamis (11/3/2021), junta militer kembali melontarkan klaim bahwa Aung San Suu Kyi melakukan korupsi.

Pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) itu dituduh menerima suap 600.000 dollar AS (Rp 8,6 miliar).

Selain itu berdasarkan keterangan juru bicara junta, Brigadir Jenderal Zaw Min Tun, Suu Kyi dituding menerima lebih dari 10 kg emas.

Tuduhan yang disematkan kepada Suu Kyi membuat pengacara HAM veteran, Khin Maung Zaw, angkat bicara.

"Dakwaan terhadap Daw Aung San Suu Kyi, penasihat negara, tak berdasar. Ini benar-benar lelucon," sindirnya.

Khin adalah pengacara terkenal yang di masa lalu, dia melawan pemerintahan Suu Kyi atas penahanan dua jurnalis yang meliput krisis di Rakhine.

Baca juga: Serukan Aung San Suu Kyi Dibebaskan, Dubes Myanmar untuk Inggris Dipulangkan

Dilansir AFP Jumat (12/3/2021), Khin mengaku dia masih berseberangan dengan penerima Nobel Perdamaian 1991 itu.

"Dia mungkin banyak kekurangan. Tetapi suap dan korupsi bukanlah sifatnya," tegas si advokat veteran.

Dalam sidang yang bakal digelar 15 Maret, Khin mengaku dia masih belum bisa bertemu secara pribadi dengan kliennya.

Khin mengaku frustrasi karena kliennya tidak bisa diberi kesempatan untuk membela diri, dan mendapatkan sidang yang adil.

Dia mengaku akan mempersiapkan pembelaan semaksimal mungkin, dan tak risau dengan empat dakwaan yang diterima kliennya.

Baca juga: Kudeta Myanmar, 2 Anak Jenderal Min Aung Hlaing Masuk Blacklist AS

"Tapi, saya khawatir lebih banyak tuduhan lain akan muncul, sehingga berujung pada dakwaan palsu," kata Khin.

Sejak ditahan oleh junta militer Myanmar pada 1 Februari, keberadaan Suu Kyi tidak diketahui publik.

Junta mengeklaim, aksi mereka dibenarkan dengan tudingan NLD melakukan kecurangan dalam pemilu November 2020.

Saat itu, NLD menang besar dengan mendapatkan perolehan suara lebih dari 80 persen, membuat oposisi meradang.

Baca juga: Korban Tewas Demo Myanmar Sedikitnya 70 Orang, Penyelidik: Rezim Pembunuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com