Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2021, 15:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

LONDON, KOMPAS.com - Duta Besar Myanmar untuk Inggris dipanggil pulang, setelah dia menyerukan agar Aung San Suu Kyi dibebaskan.

Menurut laporan kanal televisi pemerintah MRTV, Dubes Kyaw Swar Min merilis pernyataan atas inisiatifnya sendiri.

"Karena dia tidak bertindak sesuai tanggung jawab yang diberikan, perintah dikeluarkan untuk memanggil dan memindahkannya lagi ke kementerian luar negeri," jelas MRTV.

Baca juga: ASEAN Upayakan Dialog Junta Militer dan Aung San Suu Kyi, Massa Sambut dengan Kritikan

Aung San Suu Kyi ditahan bersama beberapa tokoh politik lainnya oleh militer Myanmar, dalam kudeta 1 Februari.

Pernyataan yang dikeluarkan Dubes Kyaw muncul setelah dia berdiskusi dengan sejumlah pejabat Inggris.

Dilansir Sky News Selasa (9/3/2021), di antaranya adalah Menteri Luar Negeri ominic Raab dan Menteri Lur Negeri Junior Nigel Adams.

"Kami menuntut pembebasan Kanselir Negara Daw Aung San Suu Kyi dan Presiden Wim Myint," jelas Kyaw dalam pernyataannya.

Tuntutannya muncul di tengah aksi protes di kota Mandalay, di mana 1.000 pengunjuk rasa turun ke jalan.

Mereka yang di garis depan membawa perisai buatan sendiri disertai salam tiga jari, yang jai simbol perlawanan.

Demonstran hanya berkumpul selama beberapa menit sebelum membubarkan diri, guna menghindari konfrontasi dengan aparat.

Sebabnya, polisi maupun militer Myanmar membubarkan serta menembaki pengunjuk rasa menggunakan peluru tajam.

Sementara grup lain memilih melakukan aksi protes menggunakan kendaraan bermotor dan berkeliling kota.

Sejak aksi protes menentang kudeta pecah, lebih dari 50 orang tewas dengan ribuan lainnya ditahan.

Baca juga: Pertama Kalinya, Aung San Suu Kyi Muncul sejak Kudeta Myanmar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Taylor Swift Dinobatkan Sebagai Tokoh Tahun Ini Versi Majalah Time

Taylor Swift Dinobatkan Sebagai Tokoh Tahun Ini Versi Majalah Time

Global
2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

Global
Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

Singapura dan China Merencanakan Kebijakan Bebas Visa Bersama Selama 30 Hari

Global
Pemerintah Tak Dikenal Dilaporkan Memata-matai Pengguna Apple dan Google Lewat Notifikasi Push

Pemerintah Tak Dikenal Dilaporkan Memata-matai Pengguna Apple dan Google Lewat Notifikasi Push

Global
Menilik Seberapa Sukses Proyek Belt and Road Initiative China

Menilik Seberapa Sukses Proyek Belt and Road Initiative China

Global
3 Orang Tewas dalam Penembakan di Universitas Las Vegas, Pelaku Kemungkinan Profesor

3 Orang Tewas dalam Penembakan di Universitas Las Vegas, Pelaku Kemungkinan Profesor

Global
Italia Keluar dari Proyek Belt and Road China

Italia Keluar dari Proyek Belt and Road China

Global
Rangkuman Hari Ke-651 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tur Timur Tengah | Operasi SBU

Rangkuman Hari Ke-651 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tur Timur Tengah | Operasi SBU

Global
UNESCO Masukkan Buka Puasa sebagai Warisan Budaya Takbenda

UNESCO Masukkan Buka Puasa sebagai Warisan Budaya Takbenda

Global
SBU Akui Rancang Pembunuhan Politisi Ukraina Pro-Rusia di Dekat Moskwa

SBU Akui Rancang Pembunuhan Politisi Ukraina Pro-Rusia di Dekat Moskwa

Global
Israel Setujui Tambahan Minimal Pasokan Bahan Bakar ke Gaza

Israel Setujui Tambahan Minimal Pasokan Bahan Bakar ke Gaza

Global
Putin Mulai Tur Timur Tengah di Arab Saudi dan UEA

Putin Mulai Tur Timur Tengah di Arab Saudi dan UEA

Global
[POPULER GLOBAL] Covid Naik di Asia Tenggara | AS Tolak Visa Israel

[POPULER GLOBAL] Covid Naik di Asia Tenggara | AS Tolak Visa Israel

Global
'Pria Tertampan Italia' Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

"Pria Tertampan Italia" Tinggalkan Karier Modeling demi Menjadi Pendeta

Global
Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Kabar Harimau Berkeliaran Bikin Warga Kelantan Malaysia Tak Berani Keluar Rumah Malam Hari

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com