Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekitar 4.000 Kasus Infeksi Ulang Covid-19 Ditemukan di Afrika Selatan

Kompas.com - 25/02/2021, 11:23 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 PRETORIA, KOMPAS.com - Afrika Selatan menemukan sekitar 4.000 kasus infeksi ulang Covid-19.

"Ini mungkin sebagian besar karena varian virus yang pertama kali diidentifikasi di negara itu, kata Barry Schoub, Ketua Komite Penasihat Kementerian Negara untuk Vaksin dalam webinar pada Rabu (24/2/2021) melansir Bloomberg.

Para ilmuwan menyebut mutasi virus Covid-19 di Afrika Selatan sebagai B 1.351. Varian baru virus corona itu teridentifikasi di negara itu tahun lalu, dan telah menjadi varian dominan di negara itu.

Sudah lebih dari 1,5 juta infeksi virus corona jenis B 1.351 yang diketahui dan menyebabkan hampir 50.000 kematian.

Baca juga: Afrika Selatan Memvaksinasi Lebih dari 15.000 Tenaga Medis Kurang dari 1 Minggu

Pada Kamis (25/2/2021), pemerintah Afrika Selatan akan merilis hasil studi tentang penularan varian B 1.351. Penelitian diharapkan dapat memberikan informasi terkait sejauh mana varian itu dapat menyebabkan infeksi ulang, dan apakah itu menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Afrika Selatan telah menjadi negara yang paling terpukul di benua itu.

Vaksin modifikasi lawan varian

Moderna mengatakan pada Rabu (24/2/2021) pihaknya telah mengirimkan dosis vaksin Covid-19 baru ke National Institutes of Health, yang dirancang untuk memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap varian virus corona yang sangat menular yang menyebar di Afrika Selatan.

Vaksin modifikasi itu disebut Moderna mRNA-1273.351. Saat ini produk tersebut siap masuk uji klinis tahap awal, untuk menentukan apakah dapat digunakan sebagai suntikan penguat terhadap varian Afrika Selatan.

Baca juga: Studi: Vaksin Sinovac Efektif Lawan Varian Baru Virus Corona Inggris dan Afrika Selatan

Sebelumnya, Moderna menemukan takaran dua dosisnya menghasilkan respons kekebalan yang lebih lemah terhadap varian dari Afrika Selatan. Meski demikian, menurutnya antibodi pada pasien tetap di atas tingkat yang diharapkan dapat melindungi terhadap virus.

"Moderna berkomitmen untuk memperbarui vaksin kami sebanyak yang diperlukan sampai pandemi terkendali," kata CEO perusahaan, Stephane Bancel, dalam siaran pers yang dilansir CNBC pada Kamis (25/2/2021).

"Kami berharap dapat menunjukkan bahwa dosis penguat, jika perlu, dapat dilakukan pada tingkat dosis yang lebih rendah, yang akan memungkinkan kami memberikan lebih banyak dosis kepada komunitas global pada akhir 2021 dan 2022 jika perlu."

Baca juga: Pasien Pertama Kasus Infeksi Ulang Covid-19 dengan Varian Afrika Selatan Kritis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com