Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Netanyahu Akui Perbedaan dengan Joe Biden Soal Iran dan Palestina

Kompas.com - 16/02/2021, 11:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (15/2/2021), mengakui bersahabat baik dengan Presiden AS Joe Biden, meski berbeda pandangan soal Iran dan Palestina.

Gedung Putih pada Jumat (12/2/2021) membantah spekulasi bahwa Biden menghina Netanyahu karena tidak masuk dalam daftar pemimpin negara yang dikontak segera, sejak ia menjabat pada 20 Januari 2021.

Netanyahu menepis anggapan bahwa Biden telah dengan sengaja meremehkannya. Ia mengatakan itu kepada saluran televisi Channel 12 Israel.

Baca juga: Program Vaksinasi Covid-19 Israel Tunjukkan Pfizer 94 Persen Efektif Cegah Infeksi

"Dia akan menelpon...Kami memliki hubungan persahabatan yang sangat kuat selama hampir 40 tahun, sejak saya datang ke Washington sebagai wakil diplomat Israel dan dia adalah senator muda dari Dalware," ujar Netanyahu seperti yang dilansir dari Reuters pada Selasa (16/2/2021).

Ada spekulasi bahwa presiden Demokrat mensinyalir ketidaksenangannya atas hubungan dekat Netanyahu dengan mantan presiden Donald Trump.

Baca juga: Palestina Sebut Israel Telah Memblokir Pengiriman Vaksin Mereka ke Jalur Gaza

Pada era Trump, diketahui ia menelepon pemimpin sayap kanan itu 2 hari setelah pelantikannya pada 2017.

"Kami juga memiliki banyak hal yang kami sepakati dan aliansi sangat kuat," kata Netanyahu.

Baca juga: Israel Sita Rp 1,6 Miliar dan Barang yang Dikirim Hamas dari Turki ke Tepi Barat

"Tapi, ada juga perbedaan, tentang masalah Iran dan masalah Palestina juga," terangnya.

Netanyahu mungkin meyakini aliansi mereka akan diuji, jika Washington memulihkan partisipasi AS dalam kesepakatan nuklir Iran, yang dicabut saat pemerintahan Trump.

Baca juga: Joe Biden Dianggap Remehkan PM Israel, Ini Jawabannya...

Selanjutnya, jika AS menentang pembangunan permukiman Israel di tanah yang didudukinya, tempat Palestina mencari status kenegaraan.

Pada Jumat (12/2/2021), Gedung Putih telah mengatakan Biden dan Netanyahu akan segera saling berbicara, tetapi tidak memberikan keterangan tanggal persisnya.

Baca juga: Israel Lancarkan Serangan Rudal ke Suriah, Ditangkis Sistem Pertahanan Udara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com