Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Kerahkan Intelijen Nasional hingga FBI untuk Tinjau Ekstremis Domestik

Kompas.com - 24/01/2021, 07:27 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Joe Biden mengerahkan pemerintahannya untuk mengkaji penuh resiko terorisme domestik pasca-serangan di Gedung Capitol oleh pendukung Donald Trump.

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan pada Jumat (22/1/2021), Biden melibatkan Direktur Intelijen Nasional yang berkoordinasi dengan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri.

"Kami melakukan analisis berbasis fakta, yang nantinya kami bisa membentuk kebijakan," kata Psaki kepada wartawan dalam briefing seperti yang dilansir dari Reuters pada Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: Calon Menhan Pemerintahan Joe Biden Ingin Bersihkan Ekstremis di Tubuh Militer AS

Psaki mengatakan selain mengkaji ancaman, Gedung Putih akan membangun kemampuan di dalam Dewan Keamanan Nasional untuk melawan ekstremis domestik.

Untuk itu, kebijakan tentang bagaimana pemerintahan federal dapat berbagi informasi terkait ancaman, akan ditinjau kembali agar berfungsi lebih baik.

Baca juga: Potensi Ekstremis, 12 Anggota Garda Nasional Dicopot dari Tim Keamanan Biden

Gedung Putih juga akan berkoordinasi dengan lembaga pemerintahan terkait untuk meningkatkan dan mempercepat upaya" mengatasi masalah tersebut, kata Psaki.

"Serangan 6 Januari di Gedung Capitol, kematian dan kehancuran tragis yang terjadi menggarisbawahi apa yang telah lama kita ketahui. Kebangkitan ekstremis domestik adalah serius dan ancaman keamanan nasional yang serius dan terus berkembang," ungkap Psaki.

Baca juga: Piagam Ekstremis Besutan Presiden Perancis Ditolak 3 Kelompok Muslim

"Pemerintahan Biden akan menghadapi ancaman ini dengan sumber daya yang diperlukan dan menyelesaikannya," imbuhnya.

Sementara itu, Senat AS pada Rabu (20/1/2021), mengkonfirmasi Avril Haines sebagai Direktur Interlijen Nasional, pekerjaan intelijen tertinggi negara.

Baca juga: Joe Biden Serukan Ancaman dari Dalam Negeri, Sebut Kemunculan Gerakan Ekstremis Domestik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com