Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta Pelantikan Joe Biden-Kamala Harris

Kompas.com - 19/01/2021, 12:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber ABC News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perayaan mewah, makan siang, dan parade. Pelantikan presiden biasanya merupakan perayaan gembira sebagai momen peralihan kekuasaan yang damai di negara demokrasi tertua di dunia, Amerika Serikat (AS).

Melansir ABC News, Senin (18/1/2021) di tengah situasi keamanan yang memprihatinkan dan pandemi Covid-19, semua perayaan mewah dan menggembirakan itu tampaknya tak akan hadir tahun ini.

Mengapa pelantikan presiden AS kali ini akan terasa berbeda? Berikut ini beberapa faktanya:

Baca juga: Dilantik Jadi Presiden AS, Joe Biden Bakal Hadapi Serangkaian Bencana yang Belum Pernah Terjadi

1. Kekhawatiran akan kerusuhan dan upaya protokol kesehatan di tengah pandemi

Setelah pelanggaran keras dan mematikan di Capitol AS pada 6 Januari oleh massa pro-Donald Trump yang akan lengser dari posisinya sebagai presiden, pelantikan Joe Biden-Kamala Harris akan berbeda.

Keamanan pada pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden dan Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris akan berbeda dari pelantikan-pelantikan presiden sebelumnya.

Tingkat keamanan lebih tinggi sedang disiapkan untuk pelantikan ke-59 ini dengan para penegak hukum bersiaga tinggi untuk kemungkinan serangan dan kerusuhan lebih lanjut.

Wali Kota Washington DC Muriel Bowser telah meminta kepada para pejabat publik untuk melarang warga menghadiri pelantikan sebagai upaya pencegahan kekerasan selama acara tersebut.

Baca juga: Ada Insiden, Aparat Tutup Sementara Gedung Capitol dan Evakuasi Peserta Geladi Bersih Pelantikan Biden

Gedung Capitol Hill ditutup dan dijaga aparat keamanan jelang pelantikan Joe Biden serta Kamala Harris pada 20 Desember. Foto diambil pada Minggu (17/1/2021).AP PHOTO/J SCOTT APPLEWHITE Gedung Capitol Hill ditutup dan dijaga aparat keamanan jelang pelantikan Joe Biden serta Kamala Harris pada 20 Desember. Foto diambil pada Minggu (17/1/2021).

Ribuan pasukan Garda Nasional akan ditempatkan di sekitar pagar setinggi 2,1 meter yang mengelilingi Capitol AS.

Layanan Taman Nasional juga akan menerapkan penutupan publik sementara National Mall mulai 15 Januari hingga 21 Januari.

Selain karena alasan keamanan, aturan batasan di tengah pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu penyebab mengapa pelantikan presiden AS ke-59 menjadi berbeda.

Berdasarkan laporan Worldometers AS telah memiliki kasus infeksi Covid-19 sebanyak 24,626,376  dan angka kematian sebanyak 408,620. Kedua angka tersebut merupakan yang tertinggi dunia.

Baca juga: Upacara Perpisahan Trump Akan Digelar Meriah Saat Pelantikan Joe Biden

2. Trump tidak akan hadir

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari 100 tahun, presiden yang lengser Donald Trump tidak akan menghadiri pelantikan penggantinya, Joe Biden.

Sementara sikap Trump tampak arogan ketika memutuskan itu, Biden justru menyebutnya sebagai sebuah langkah yang 'bagus'.

Meski begitu, Trump berencana meninggalkan Washington pada pagi hari saat pelantikan menuju kediamannya di Mar-a-Lago, Florida.

Padahal biasanya, presiden yang lengser akan menyapa presiden yang baru dan kemudian pergi bersama ke Capitol untuk upacara pelantikan.

Namun faktanya, selain Trump ada 3 presiden AS yang tidak menghadiri pelantikan penerus mereka, John Adams, John Quincy Adams dan Andrew Johnson.

Sementara Wakil Presiden AS Mike Pence akan berada di acara pelantikan tersebut.

Baca juga: Tawa dan Lega, Suasana Transisi Kekuasaan di Gedung Putih Jelang Pelantikan Biden

3. Kamala Harris, wanita kulit berwarna pertama yang menjadi wapres

Mungkin, satu-satunya fakta yang membanggakan dalam acara pelantikan itu adalah kehadiran Kamala Harris sebagai wakil presiden terpilih.

Harris yang memiliki keturunan darah India mengukir sejarah dengan menjadi wanita kulit berwarna pertama yang menjabat sebagai wakil presiden Amerika Serikat.

Baca juga: Jelang Pelantikan, Kamala Harris Resmi Ajukan Pengunduran Diri dari Senat AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com