Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merpati yang Terbang Lintas Samudra dari AS ke Australia Akan Disuntik Mati

Kompas.com - 14/01/2021, 21:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MELBOURNE, KOMPAS.com - Seekor merpati yang terbang melintasi Samudra Pasifik dari Amerika Serikat (AS) ke Australia akan dibunuh, karena tidak melalui aturan karantina ketat di negara pendaratannya.

Merpati itu dilaporkan hilang saat balapan di negara bagian Oregon, AS, pada akhir Oktober, dan ditemukan di Melbourne hampir dua bulan kemudian.

Namun para pejabat Australia mengatakan, merpati yang oleh penemunya diberi nama Joe itu dapat menimbulkan risiko biosekuriti langsung bagi populasi burung dan industri unggas Australia.

Baca juga: Terbang Setara Sabang-Merauke PP, Merpati yang Hilang di AS Ditemukan di Australia

Burung itu pun akan ditangkap dan disuntik mati.

Si penemu, Kevin Celli-Bird yang berdomisili di Melbourne mengungkapkan, dia menemukan merpati itu di kebun belakangnya pada Boxing Day 26 Desember.

"Dia sangat kurus jadi aku meremukkan biskuit kering dan menyediakan untuknya," katanya kepada kantor berita AP.

Celli-Bird lalu menelusuri burung itu di internet, dan menemukan ternyata pemiliknya di Alabama, AS.

Baca juga: Merpati Balap Asal Belgia Catat Rekor dengan Harga Jual Fantastis Rp 26,8 Miliar

Terakhir kali merpati itu dilihat si pemilik saat ikut lomba balapan.

Namun setelah berita kemunculan Joe menghebohkan Australia, Celli-Bird dihubungi pihak berwenang karena mereka khawatir ada risiko infeksi.

Joe belum ditangkap, tetapi Kementerian Pertanian, Air, dan Lingkungan Australia mengatakan, burung itu harus dibunuh karena jika memiliki infeksi dapat membahayakan unggas lokal.

"Terlepas dari asalnya, setiap burung peliharaan yang belum memenuhi status kesehatan impor dan persyaratan tes, tidak diizinkan tetap di Australia," kata juru bicara kementerian.

"Satu-satunya yang dapat menekan risiko biosekuriti adalah mematikan burung secara manusiawi," lanjutnya dikutip dari BBC, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Pesan Merpati Pos Tentara Jerman Era Perang Dunia I Ditemukan Setelah 110 Tahun

Tidak diketahui bagaimana burung itu bisa sampai Australia, yang jaraknya sekitar 14.480 kilometer dari AS.

Hampir setara dengan dua kali jarak Sabang-Merauke yang sekali jalan via jalur darat dan laut sejauh 8.514 km.

Kemungkinan terkuat, saat lomba dia keluar jalur menuju laut lalu hinggap di kapal kargo dan menumpang sampai Australia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com