Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelang Pemilu, Palestina Justru Hadapi Konflik Internal

Kompas.com - 22/12/2020, 13:08 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

RAMALLAH, KOMPAS.com - Mahmoud Abbas yang kini berusia 85 tahun diyakini akan lengser menyusul janjinya menggelar pemilihan umum di Tepi Barat Yordan pada 2021 mendatang.

Pemilu Kepresidenan ini adalah pemilihan pertama di Palestina sejak dia naik takhta pada 2005 silam.

Pengumuman Abbas tersebut sekaligus mengawali perebutan kekuasaan di antara faksi Palestina.

Kantor berita AFP mengabarkan, rival politik Abbas di Jalur Gaza yang selama ini terpinggirkan mulai giat membangun basis dukungan.

Menurut analisa Middle East Institute, saat ini ada tiga figur sentral Palestina sedang bergulat untuk menjadi pewaris kekuasaan Abbas.

Baca juga: Pekan Depan Israel Mulai Vaksinasi Lawan Covid-19, Palestina Gigit Jari

Mereka adalah dua tokoh kuat Hamas, Yahya Sinwar dan Ismail Haniyeh, serta pelarian politik Fatah, Mohammed Dahlan, yang juga bekas kepala keamanan di Gaza.

Dahlan pernah menggalang perang saudara melawan Hamas pada 2007. Dalam pertempuran singkat itu pasukan Fatah yang dia pimpin kalah telak dan dibuat kocar-kacir.

Alhasil Hamas merebut Gaza dan Dahlan beberapa tahun kemudian dilengserkan Abbas.

Dia lalu melarikan diri ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) dan menjadi penasehat politik bagi Pangeran Mohammed bin Zayed.

Bertahun setelahnya, nama Dahlan kembali mencuat usai dituduh ikut membidani normalisasi hubungan diplomatik antara UEA dan Israel.

Tapi ketika pengaruh Sinwar dan Haniyeh dianggap terbatas di Jalur Gaza, di Tepi Barat, Dahlan menjelma menjadi momok politik bagi Fatah dan Otoritas Palestina.

Baca juga: Remaja Palestina Dibunuh Tentara Israel Saat Hari Ulang Tahunnya

Kisruh di Tepi Barat

Di kamp Balata, sebuah pemukiman padat pengungsi di luar kota Nablus, tembok-tembok rumah dipenuhi poster bergambar wajah Hatem Abu Rizq, yang dituliskan sebagai martir dalam perang saudara di Palestina.

Pria berusia 35 tahun itu tewas pada 31 Oktober, ketika polisi Palestina bentrok dengan penghuni kamp.

Pemerintah menuduh Abu Rizq meninggal oleh bom yang dibuatnya sendiri. Tapi pihak keluarga membantah laporan tersebut.

“Yang benar dia ditembak oleh otoritas Palestina,” kata sang ibu, Um Hatem, di sebuah apartemen mungil bertembok polos tanpa cat di Balata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com