Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dilanda Pandemi, Sistem Perawatan Kesehatan di Romania Tetap Karut-Marut

Kompas.com - 22/12/2020, 12:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Tercatat sepertiga dokter Romania bekerja di luar negeri. Persentase itu tertinggi di dunia.

Para dokter yang tetap tinggal sekarang mendapati diri mereka bekerja dalam kondisi sulit melawan pandemi virus corona.

"Sebagai dokter unit perawatan intensif, saya siap untuk menyelamatkan nyawa orang. Yang tidak saya persiapkan adalah mempertaruhkan nyawa saya sendiri untuk melakukannya," kata Dana Tomescu, Kepala Departemen untuk Anestesi dan Pengobatan Intensif di Institut Klinik Fundeni di Bukares kepada DW.

Tomescu mengaku selama pandemi ini ia merasa terancam. Selama berbulan-bulan, dia telah berjuang sepanjang waktu untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang sakit parah.

"Ketakutan yang saya miliki pada awalnya, sebelum saya mulai berurusan dengan pasien Covid-19, telah berkurang, tetapi masih belum hilang," tambah Tomescu.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Dorong Lonjakan Kasus Covid-19 di Afrika Selatan

Tingkat kematian tenaga kesehatan di Romania tinggi

Angka kematian akibat Covid-19 di Romania tergolong tinggi, termasuk di antara tenaga kesehatan.

Pada awal Desember, serikat pekerja Solidaritatea Sanitara melaporkan rata-rata 6,8 kematian per 1.000 infeksi bagi orang-orang yang bekerja di bidang kesehatan.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibandingkan orang dengan usia yang sama yang bekerja di bidang lain.

Kepada DW, banyak dokter menceritakan tentang kekacauan, manajamen yang buruk, korupsi, dan kurangnya tindakan perlindungan di sana.

"Mayoritas masker yang kami gunakan sebenarnya dimaksudkan untuk digunakan dalam konstruksi. Di atasnya tertulis jelas: Bukan untuk penggunaan medis. Masker menyaring debu, asap - tapi sayangnya tidak melindungi Anda dari Covid-19," ungkap Tomescu.

Baca juga: Pasien Covid-19 Kabur dari RS, Warga Hong Kong Panik

"Orang-orang di jalan lebih terlindungi daripada kami," kata seorang dokter yang bekerja di rumah sakit Romania lainnya yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Tragedi di rumah sakit di distrik Piatra Neamt, kota kecil di timur Romania, menunjukkan bahwa manajemen yang buruk dapat berakibat fatal.

Sebanyak 15 pasien di unit perawatan intensif (ICU) meninggal dalam kebakaran di sana pada November.

Kebakaran disebabkan karena sistem kelistrikan yang kelebihan beban. Catalin Denciu, dokter pemberani yang mencoba menyelamatkan para pasien dari kobaran api, menderita luka bakar serius dan kini dirawat di sebuah rumah sakit di Belgia.

Baca juga: Pejabat AS Ramai-ramai Siarkan Vaksinasi Covid-19, Ini Sebabnya

Para dokter memilih bekerja di luar negeri

Kurangnya anggaran bagi sistem perawatan kesehatan Romania juga menjadi salah satu masalah, bahkan sebelum pandemi virus corona muncul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com