Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Jarum Suntik Membludak Saat Vaksinasi Covid-19 Mulai Digalakkan di Hampir Semua Negara

Kompas.com - 20/12/2020, 12:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Usaha untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 tidak hanya memperngaruhi percepatan produksi vaksin, tapi juga produksi miliaran jarum suntik yang dibutuhkan.

Pabrik di Jerman sudah sibuk memproduksi jarum suntik untuk memenuhi kebutuhan global.

"Tidak akan ada kekurangan jarum suntik, bahkan jika kami menghadapi tantangan besar," kata Otto-Philipp Braun, wakil direktur Almo, produsen alat suntik terkemuka Jerman seperti yang dilansir dari AFP pada Minggu (20/12/2020).

Baca juga: Wapres AS Sudah Disuntik Vaksin Pfizer, Presiden Terpilih Joe Biden Senin Besok

Di lokasi produksi perusahaan di kota Bad Arolsen, Jerman tengah, dengungan mesin yang keras memenuhi aula.

Para karyawan mengatur jalur perakitan, mengenakan masker, jaring rambut, dan terkadang penutup telinga.

Mereka memproduksi jarum suntik sekali pakai setiap hari selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, ditujukan untuk memasok kebutuhan di Jerman dan lebih dari 140 negara lain di seluruh dunia.

Baca juga: Banyak Warganya Tak Percaya Vaksin, PM Israel Disuntik dan Disiarkan secara Langsung

Satu mesin mencetak butiran plastik berkualitas tinggi menjadi jarum suntik tipis berukuran satu mililiter, sementara mesin lainnya mengeluarkan piston yang pas di dalam silinder dan diperlukan untuk mengeluarkan vaksin.

Piston plastik berwarna hijau, sesuai dengan logo perusahaan induk Jerman B.Braun, raksasa di industri alat kesehatan dan masih dimiliki oleh keluarga Braun.

Sebanyak 64 jarum suntik dengan piston dipasang setiap 13 detik.

Baca juga: Kepala Operasional Vaksin Trump Akui Kesalahannya Soal Distribusi

Setiap tahun, Almo mengeluarkan lebih dari 2 miliar jarum suntik dari berbagai jenis.

Jarum yang dapat ditambahkan ke alat injeksi diproduksi oleh anak perusahaan B.Braun di Malaysia.

Dengan melonjaknya permintaan jarum suntik, perusahaan akan menghabiskan 30 juta euro (Rp 520,2 miliar) untuk pengadaan jalur perakitan tambahan, yang sebagian untuk mengatasi permintaan untuk vaksin Covid-19.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Waldemar Haffkine dan Perjuangan Melawan Skeptisme Vaksin

Pesanan pertama telah masuk dari BioNTech Jerman, yang vaksinnya dikembangkan dengan raksasa AS Pfizer sudah diberikan di beberapa negara.

Selain itu, juga akan memasok jarum suntik ke CureVac, perusahaan Jerman lain yang kandidat vaksinnya sedang dalam uji coba tahap akhir.

"Kami dapat memproduksi 270 juta jarum suntik satu mililiter tahun depan, dan jika perlu tambahan 200 juta mulai 2022," kata Braun kepada AFP.

Baca juga: Disiarkan Langsung di TV, Wapres AS Mike Pence Terima Vaksin Covid-19

Memperhatikan jarum suntik berukuran lebih besar yang juga digunakan untuk suntikan vaksin, Almo mendapat pesanan sekitar 500 juta unit untuk 2020 dan 2021.

Saingan utamanya, raksasa AS Becton, Dickinson and Company (BD), awal pekan ini mengatakan telah menerima pesanan lebih dari 1 miliar perangkat injeksi secara global sebagai bagian dari upaya inokulasi Covid-19.

Baca juga: PBB Minta Semua Negara Pastikan Vaksin Covid-19 Tersedia untuk Semua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com