Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Minta Semua Negara Pastikan Vaksin Covid-19 Tersedia untuk Semua

Kompas.com - 19/12/2020, 14:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Aljazeera

BERLIN, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak para pemimpin dunia untuk memastikan vaksin Covid-19 tersedia dan terjangkau untuk semua orang.

Ia berbicara di depan parlemen Jerman dalam pidatonya untuk menandai 75 tahun sejak berdirinya PBB, pada Jumat (18/12/2020).

Melansir Al Jazeera, Guterres menekankan vaksin harus dipandang sebagai barang publik global. Masalahnya, kini muncul kekhawatiran stok vaksin dapat diambil oleh negara kaya dengan mengorbankan negara miskin.

“Mereka harus dapat diakses dan terjangkau di mana saja untuk semua orang,” kata Guterres.

Laporan awal pekan ini menyatakan, skema global untuk mengirimkan vaksin Covid-19 ke negara-negara miskin menghadapi risiko kegagalan yang sangat tinggi.

Akibatnya negara-negara miskin berpotensi tidak mendapat akses ke inokulasi hingga akhir 2024.

Program COVAX dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ini adalah skema global untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada banyak orang, di sejumlah negara miskin dan menengah seluruh dunia.

Baca juga: Pekerja Kesehatan AS Alami Alergi Serius Setelah Dapat Vaksin Covid-19 dari Pfizer

Targetnya setidaknya dua miliar dosis vaksin diberikan pada akhir 2021. Jumlah itu mencakup 20 persen orang yang paling rentan di 92 negara miskin dan berpenghasilan menengah.

Mereka, kebanyakan berada di Afrika, Asia dan Amerika Latin. Biaya vaksin maksimum 3 dollar AS (Rp 42,240) per dosis.

Namun dalam dokumen internal yang ditinjau oleh kantor berita Reuters, promotor skema mengatakan program tersebut dilanda berbagai masalah.

Kurangnya dana, risiko pasokan, dan pengaturan kontrak yang rumit, disebut dapat membuat program ini tidak mungkin mencapai tujuannya.

"Risiko kegagalan untuk membangun Fasilitas COVAX yang sukses sangat tinggi," kata laporan internal kepada dewan Gavi yang memimpin COVAX bersama dengan WHO.

Gavi merupakan aliansi pemerintah, perusahaan obat, badan amal, dan organisasi internasional yang mengatur kampanye vaksinasi global.

Baca juga: China Akan Impor 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Asal Jerman, BioNTech

Salah satu dokumen menyatakan, kegagalan fasilitas tersebut dapat membuat orang-orang di negara-negara miskin tanpa akses ke vaksin Covid-19 hingga tahun 2024,

Negara-negara kaya telah memesan sebagian besar stok vaksin yang tersedia saat ini.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Aljazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com