Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Sabu, Seorang Ayah Tikam Putrinya yang Berusia 18 Bulan

Kompas.com - 15/12/2020, 13:34 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Seorang pria berusia 27 tahun ditangkap polisi karena menikam putrinya yang berusia 18 bulan dengan pisau roti.

Pria tersebut ditangkap di apartemennya di Puchong Permai, Selangor, Malaysia, pada Sabtu (12/12/2020) pekan lalu.

Pria tersebut ditangkap setelah adanya sebuah laporan yang masuk ke kepolisian Subang jaya pada Sabtu pukul 16.30 waktu setempat.

Baca juga: Perang Yaman: 11 Anak Terbunuh dalam 3 Hari, Termasuk Bayi Umur 1 Bulan

Selain menangkap tersangka, polisi juga mengamankan pisau roti sebagai barang bukti, sebagaimana dilansir World of Buzz.

Adapun bayi malang tersebut segera dilarikan ke Rumah Sakit Serdang untuk mendapatkan perawatan dan penanganan lebih lanjut.

Tersangka dilaporkan mengalami tekanan emosional setelah bercerai dari istrinya sekitar dua tahun lalu.

Baca juga: Bayi Perempuan dari Embrio Beku Berusia 27 Tahun Dilahirkan

Hasil pengecekan urine menunjukkan bahwa tersangka dinyatakan positif menggunakan obat-obatan terlarang, yakni sabu.

Hal itu menunjukkan bahwa dia dalam pengaruh narkoba ketika mengamuk hingga akhirnya menikam anaknya sendiri.

Kepala Kepolisian Subang Jaya, Ajun Kombes Pol , mengatakan kepada Sinar Harapan bahwa tersangka bekerja sebagai karyawan toko aksesori.

Baca juga: Pengemudi Mobil Mengamuk dan Tabrak Pejalan Kaki di Jerman, 5 Tewas Termasuk Bayi Usia 9 Pekan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com