Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moderna Bersiap Uji Vaksin Covid-19 pada Anak Usia 12 tahun

Kompas.com - 03/12/2020, 16:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Daily Mail

NEW YORK, KOMPAS.com - Produsen obat Moderna mengatakan pada Rabu (03/12/20), mereka akan segera menguji vaksin Covid-19 pada anak-anak. Kelompok usia itu disebut mampu menularkan virus ke kelompok berisiko tinggi dalam uji coba tahap akhir yang besar.

Menurut clinicaltrials.gov, daftar uji klinis yang dijalankan oleh Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, penelitian ini akan mendaftarkan 3.000 peserta antara usia 12 hingga 17 tahun.

Setengah dari relawan akan diberikan dua suntikan imunisasi Moderna dengan selang waktu empat minggu. Separuh lainnya akan mendapatkan suntikan air asin dengan plasebo.

Tidak jelas kapan uji coba akan dimulai. Tetapi situs resmi Moderna memerkirakan studi akan selesai pada Juni 2022.

Pengumuman itu disampaikan dua hari setelah Moderna mengumumkan vaksinnya 94,1 persen efektif mencegah Covid-19. Hasil itu telah dilaporkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk otorisasi penggunaan darurat.

Posting tersebut mengatakan bahwa studi tersebut belum merekrut siapapun. Colleen Hussey, juru bicara Moderna, mengatakan kepada The New York Times bahwa tidak jelas kapan relawan akan mulai mendaftar.

Situs web tersebut menyatakan bahwa lokasi pengujian akan berada di Idaho, Minnesota, New York, Oklahoma, Texas dan Utah.

Baca juga: Saat Vaksin Covid-19 Tersedia, Bagaimana Distribusinya di Indonesia?

Di sisi lain, Pfizer Inc mulai menguji vaksin virus corona pada anak-anak berusia 12 tahun pada Oktober. AstraZeneca juga mulai menguji anak-anak, tetapi tidak di AS.

Uji coba untuk suntikan eksperimental belum diuji ke anak-anak. Pasalnya kelompok usia itu jarang mengalami gejala Covid-19 yang parah atau memerlukan rawat inap karena virus tersebut.

Dalam pernyataan yang diposting pada Oktober, CDC (Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) mengatakan uji klinis hanya melibatkan orang dewasa yang sehat dan tidak hamil pada saat itu.

Namun, badan federal mencatat kelompok yang direkomendasikan dapat berubah di masa depan seiring perkembangan uji klinis dan merekrut lebih banyak orang.

“Dalam uji klinis awal untuk berbagai vaksin Covid-19, hanya orang dewasa yang tidak hamil yang berpartisipasi,”' bunyi pernyataan itu.

“Namun, uji klinis terus memperluas perekrutan untuk berpartisipasi. Kelompok yang direkomendasikan untuk menerima vaksin bisa berubah di masa depan.”

Anak-anak sering kali menjadi kelompok terakhir yang diuji selama uji klinis. Tubuh dan sistem kekebalan mereka berperilaku berbeda. Jadi mereka mungkin memiliki kebutuhan perawatan yang berbeda.

Terlebih lagi, anak-anak mungkin memerlukan dosis atau ukuran jarum yang berbeda tergantung pada tinggi, berat dan usia mereka. Itulah sebabnya kebanyakan anak hanya divaksinasi setelah keamanannya terdokumentasi dengan baik pada populasi orang dewasa.

Baca juga: Update Corona Dunia 3 Desember: Inggris dan Rusia Luncurkan Vaksin Covid-19 Pekan Depan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com