Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Dikabarkan Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 dari China

Kompas.com - 01/12/2020, 11:42 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari pemerintah China, berdasarkan keterangan intelijen Jepang.

Kepada pakar Korea Harry Kazianis, telik sandi itu menuturkan selain Kim, keluarganya juga mendapatkan injeksi vaksin virus corona.

Begitu juga dengan sejumlah pejabat tinggi Korea Utara yang lain, di mana mereka disebut menerima suntikan dari China dalam tiga pekan terakhir.

Baca juga: Khawatir Air Laut Terinfeksi Virus Corona, Kim Jong Un Larang Rakyatnya Tangkap Ikan

Sejak berkuasa pada 2011, kondisi kesehatan Kim Jong Un menjadi sorotan seluruh dunia, apalagi jika dia sampai menghilang dari publik.

Pada April lalu, menghilangnya Kim hampir dua bulan memunculkan spekulasi bahwa dia menjalani operasi jantung hingga terkena virus corona.

Berdasarkan keterangan sumber Korea Selatan, Kim yang dikenal perokok dan obesitas itu bakal punya kondisi serius jika sampai terinfeksi Covid-19.

Di tengah upaya dunia menciptakan vaksin, Beijing menyatakan kelima kandidat vaksin mereka sudah berada di fase tiga, yang merupakan tahap akhir.

Dilansir Business Insider Senin (30/11/2020), salah satu calon vaksin Covid-19 yang dikembangkan "Negeri Panda" berasal dari pabrikan Sinopharm.

Obat itu sudah diujicobakan ke hampir lima juta orang di mana dalam laporan CNN, Sinopharm mengeklaim tak ada yang mengalami efek samping serius.

Baca juga: Kim Jong Un Eksekusi 2 Orang dan Terapkan Lockdown di Pyongyang

Korea Utara sampai detik ini mengeklaim tidak mempunyai kasus virus corona, di mana kasus yang muncul ke permukaan baru sebatas saspek.

Klaim itu didasarkan pada kebijakan mereka untuk menutup perbatasan dengan China, sekutu utama mereka, begitu kabar corona terjadi pada Januari.

Dalam pertemuan polibiro Agustus, Kim Jong Un mengomentari mengenai "virus jahat yang menyebar ke seluruh dunia", dan menekankan penjagaan yang makin diperketat.

Bruce Klingner, mantan pejabat CIA Agustus lalu mengatakan, negara penganut ideologi Juche tersebut mengalami kekacauan karena kurangnya sumber daya.

Baca juga: Keponakan Kim Jong Un yang Kaya Menghilang Setelah Bertemu CIA

"Saat ini terjadi badai hebat yang diderita ekonomi Korea Utara. Mereka mengalami pukulan hebat akibat terisolasi dari dunia," kata dia.

Klingner menjelaskan, di sana saat ini terdapat perdebatan apakah perlu menutup negara guna menghindari penyebaran Covid-19.

Namun di sisi lain, mereka harus membuka perbatasan demi memperlancar masuknya bantuan baik kemanusiaan maupun dari kesehatan.

"Jadi rezim Kim Jong Un, seperti pemerintah negara lain, mengalami konflik hebat karena dihadapkan pada situasi ini," jelasnya.

Baca juga: Dikabarkan Bakal Undang Kim Jong Un ke Olimpiade Tokyo 2020, Ini Jawaban Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com