KOMPAS.com - Jerushah Duford adalah cucu dari Billy Graham, seorang ikon Evangelis Amerika yang menginjili jutaan orang di berbagai stadium di seluruh dunia juga seorang pria yang identik dengan pandangan konservatifnya dalam dunia politik.
Namun, ketika Jerushah berkumpul dengan keluarganya dan mulai membicarakan soal pemilihan presiden tahun 2020, ia dengan cepat menolak dan berkata, "Berhenti, ini rumah saya dan saya tidak mau membicarakan ini."
Jerushah yang mendukung Joe Biden sebagai Presiden AS baru saja menerbitkan sebuah tulisan opini yang mengatakan dukungan pada Trump bagaikan hinaan terhadap peninggalan kakeknya.
Namun di hari yang sama, sepupunya, Cissie Graham Lynch, mengatakan Donald Trump adalah seorang "advokat hebat" di acara Konvensi Nasional Republik yang dihadiri pemeluk Protestan.
My hero. Something so anticipated can still be so shocking. Thank you for the love. The world has lost a warrior, a lion and the most humble authentic spirit I have ever known. Blessed to call him grandfather. Well done sweet sweet faithful daddy bill. ?? pic.twitter.com/saFKJ4WX9B
— jerushah duford (o | | | | o) (@jerushahruth) February 21, 2018
Baca juga: Biden Unggul Sementara dengan Perolehan 209, Sementara Trump 116
Evangelis kulit putih mendominasi blok pemungutan suara di Amerika Serikat, dengan penemuan 'Pew Research' tahun 2019 yang memperkirakan mereka menempati 16 persen populasi orang dewasa di negara tersebut.
Menurut pemahaman tradisional, evangelis merupakan Protestan, namun kini, khususnya di kalangan warga kulit putih, evangelis menjadi sangat kuat hubungannya dengan politik konservatif dan mendukung Partai Republik.
Mereka bahkan memiliki kategori jajak pendapat sendiri di tahun 2016, dengan 80 persen evangelis kulit putih menyampaikan dukungannya pada Trump.
Hal yang sama kemungkinan besar akan terjadi tahun ini, namun menjelang pemilihan umum, dukungan bagi Presiden pada jajak pendapat tersebut sudah sedikit menurun.
Kandidat presiden dari Partai Demokrat dan mantan wakil presiden AS Joe Biden mendapat dukungan dari kelompok agama lain, termasuk 90 persen di antaranya adalah pendukung kulit hitam evangelis dan mayoritas pendukung Yahudi dan Katolik Hispanik.
Baca juga: 6 Hal Penting soal Pilpres AS 2020, Pertarungan Donald Trump Vs Joe Biden
Lisa Sharon Harper menyuarakan dukungannya pada Partai Demokrat dalam bukunya yang terbit tahun 2008 berjudul 'Evangelical Does Not Equal Replubican ... Or Democrat'.
Namun, pendukung Biden-Harris berumur 51 tahun ini pernah berada di kubu lain.
"Orang yang memperkenalkan saya pada Tuhan dan Yesus adalah evangelis kulit putih," kata pengarang dan pembicara Kristen ini.
"Setahun setelah percaya, saya diberitahu jika saya harus menjadi pendukung Partai Republik untuk menjadi orang Kristen."
Menurutnya, identitasnya sebagai seorang "evangelis kulit hitam" membawa perubahan besar bagi caranya memilih.
"Cara saya memilih tidak diatur oleh pria kulit putih; tapi diatur oleh Yesus, yang adalah seorang pria pribumi berkulit coklat yang dijajah."