Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpatisan ISIS dalam Penembakan di Wina "Tipu" Program Deradikalisasi Austria

Kompas.com - 04/11/2020, 12:34 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Daily Mail

WINA, KOMPAS.com – Identitas salah satu tersangka dalam penembakan di Wina yang terbunuh telah terungkap, namanya Kujtim Fejzulai.

Fejzulai rupanya pernah ditahan pada April 2019 karena ingin melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Baca juga: Teror Penembakan di Wina, 14 Tersangka Ditahan

Dalam persidangannya pada 2019 pula, Fejzulai mengaku kapok untuk tidak akan bergabung dengan ISIS dan mengaku telah "salah ajaran".

Fejzulai sempat berhasil ke persembunyian ISIS di perbatasan Turki dengan Suriah pada tahun itu sebelum dia dihentikan oleh polisi setempat.

Tetapi dia dibebaskan lebih awal pada Desember 2019 di bawah undang-undang remaja sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Selasa (3/11/2020).

Namun, Fejzulai justru ikut dalam serangan teror di Wina, Austria, pada Senin (2/11/2020) malam waktu setempat, yang menyebabkan empat orang tewas dan 17 orang mengalami luka-luka.

Berbekal senapan otomatis, pistol, dan parang, Fejzulai 'dinetralkan' pada pukul 20.09 waktu setempat setelah mencarkan aksinya di jalanan dengan menggunakan sabuk bahan peledak palsu.

Baca juga: Simpatisan ISIS yang Bunuh 4 Orang di Wina Berpose dengan Senjata Sebelum Beraksi


Mencoba Bergabung dengan ISIS

Dalam persidangan pada 2019, dia mengaku tidak ada ruginya ketika dia tumbuh dewasa dan mulai belajar Islam di tengah masa puber.

Ditanya mengapa dia mencoba bergabung dengan ISIS, remaja kelahiran Austria itu mengatakan kepada hakim bahwa dia ingin pergi dari rumah.

“Saya mengharapkan kehidupan yang lebih baik. (Dengan) apartemen saya sendiri. (Dengan) penghasilan saya sendiri,” kata Fezjulai dalam persidangan tersebut.

Fezjulai mengambil pekerjaan musim panas dan upahnya tersebut dipakai untuk memeli tiket pesawat ke Kabul, Afghanistan, tempat yang telah diatur agar dua bertemu dengan kontak ISIS.

Baru setelah membeli tiket, Fejzulai menyadari bahwa dia membutuhkan visa untuk pergi ke Afghanistan.

Baca juga: Tersangka Penembakan Wina Simpatisan ISIS, 4 Warga Sipil Tewas

Pengacaranya, Rudolf Mayer, mengatakan Fejzulai dengan berbagai upayanya akhirnya tiba di Suriah pada 2019 dan menghabiskan dua hari di "lubang tikus” dengan tidak ada toilet dan tidak ada air mengalir.

Dia ditangkap oleh polisi setelah dua hari di “lubang tikus” dan ditahan di Turki selama empat bulan sebelum diekstradisi kembali ke Austria di mana dia diadili.

Mayer mengatakan kepada pengadilan bahwa Fejzulai telah memupuskan cita-citanya untuk bergabung dengan ISIS setelah ditangkap.

Halaman:

Terkini Lainnya

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com