Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi dan Jual Penguin dari Kebun Binatang di Facebook, Pria Ini Ditangkap Polisi

Kompas.com - 31/10/2020, 18:27 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Seorang pria yang mencuri sepasang penguin dari kebun binatang Inggris dan menjual satwa yang dilindungi itu di Facebook dijatuhi hukuman 32 bulan penjara pada Jumat (30/10/2020).

Melansir Associated Press (AP), Bradley Tomes (25) dijatuhi hukuman oleh hakim di Preston Crown Court karena membawa penguin Humboldt bernama Pablo dan Penny dari Lakes Safari Zoo di barat laut Inggris, di mana Tomes sebelumnya bekerja di sana di bagian kandang burung.

Jaksa penuntut mengatakan Tomes masuk ke kebun binatang dua kali pada 2018, mencuri penguin dan banyak burung lainnya termasuk burung ibis mulut sendok, kuntul dan macaw.

Baca juga: Seorang Wanita Pilih Babi sebagai Binatang Peliharaan Kesayangan

Dia ditangkap setelah seorang kolektor hewan yang membeli penguin seharga 9.000 pound ($ 11.600 sekitar Rp 172 juta) menghubungi dokter hewan karena kesehatan hewan tersebut memburuk.

Kolektor itu kemudian melaporkan kepada polisi terlepas dari permintaan Tomes yang menawarkan pengembalian uang.

Ketika Tomes pergi ke rumah kolektor hewan yang membeli penguin darinya, dia ditangkap oleh polisi yang telah menantinya.

Baca juga: Binatang Kecil Pembunuh Ratusan Hewan Ternak di Louisiana

Wendy Evans dari Crown Prosecution Service mengatakan Tomes "menunjukkan ketidakpedulian sama sekali terhadap kesejahteraan burung yang dia curi demi keuntungan finansialnya sendiri".

"Dalam wawancara polisi dia membantah melakukan pelanggaran, tapi begitu dihadapkan dengan banyak bukti yang memberatkannya, dia (akhirnya) mengaku bersalah," ujar Evans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com