Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Thailand Mirip Demo Hong Kong, Ini 5 Kesamaannya

Kompas.com - 19/10/2020, 17:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Demonstrasi di Thailand mirip dengan yang terjadi di Hong Kong.

Jalanan dipenuhi pengunjuk rasa yang berani menentang kekuasaan elite politik yang sudah mengakar dan membicarakan topik yang dulunya tabu, untuk menuntut kebebasan yang lebih luas.

Voranai Vanijaka analis politik di Universitas Thammasar Bangkok mengatakan, para anak muda yang paham teknologi di kedua wilayah itu memiliki "nilai budaya yang sama".

Baca juga: Pemerintah Thailand Akan Investigasi Media, Aksi Pindah ke Telegram

"(Ini) cinta untuk kebebasan dan keberanian memperjuangkan perubahan," katanya kepada AFP.

Berikut adalah lima persamaan demo Thailand dan demo Hong Kong.

1. Targetnya orang-orang berkuasa

Kedua gerakan ini sama-sama dimotivasi oleh ketidaksetaraan dan demokrasi, lalu sama-sama menghadapi musuh besar yang enggan melakukan perubahan.

Bagi demonstran Hong Kong lawannya adalah Partai Komunis China, yang meningkatkan kendali atas kota semi-otonom itu.

Beijing menolak permintaan demokrasi yang lebih luas, lalu untuk menanggapinya mereka menerapkan UU Keamanan Nasional, yang sementara ini dapat meredam perbedaan pendapat massal.

Baca juga: UU Keamanan Nasional Beraksi Lagi, Bos Besar Media Hong Kong Ditangkap

Sementara itu di Thailand lawannya adalah kerajaan, yang didukung militer kuat dan rawan kudeta, tapi menduduki puncak piramida politik.

Saat ini belum diketahui bagaimana istana akan bereaksi terhadap protes Thailand, tetapi di pergolakan sebelumnya mereka memainkan peran penting dalam menentukan hasilnya.

Massa pro-demokrasi menggelar aksi unjuk rasa menentang dekrit darurat oleh Pemerintah Thailand, di Bangkok, Thailand, Kamis (15/10/2020). Puluhan ribu orang turun ke jalan memprotes keputusan Pemerintah mengeluarkan dekrit darurat yang melarang kerumunan dan pembatasan media.AFP/JACK TAYLOR Massa pro-demokrasi menggelar aksi unjuk rasa menentang dekrit darurat oleh Pemerintah Thailand, di Bangkok, Thailand, Kamis (15/10/2020). Puluhan ribu orang turun ke jalan memprotes keputusan Pemerintah mengeluarkan dekrit darurat yang melarang kerumunan dan pembatasan media.
2. Aturan untuk hukum atau aturan dari hukum?

Cara pihak berwenang menegakkan hukum menjadi katalisator utama demo besar di Thailand dan Hong Kong.

Gejolak awal di Hong Kong adalah tentang ekstradisi ke pengadilan di China daratan. Protesnya lalu meluas meliputi hak pilih universal dan oposisi terhadap pemerintahan Beijing.

Kemudian di Thailand hukum lese majeste yang melindungi monarki dari kritik menjadi komponen utama reformasi.

Baca juga: Mengenal Hukum Lese-Majeste, Lindungi Raja Thailand dari Kritikan

Banyak kritikus kerajaan Thailand yang dibungkam. Human Rights Watch mencatat setidaknya sembilan kasus yang melibatkan aktivis di luar negeri.

Salah satunya adalah Wanchalearm Satsaksit yang diduga diculik di Kamboja pada Juni, dan belum terlihat lagi sejak itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com