Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatkan Hanya 4 Kasus, Angka Infeksi Harian Covid-19 di Singapura Terendah sejak Maret

Kompas.com - 13/10/2020, 14:53 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.comSingapura mencatatkan angka infeksi harian Covid-19 terendah dalam 7 bulan terakhir tepatnya 4 Maret lalu.

Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) dirilis pada Senin malam (12/10/2020) melaporkan, hanya ada 4 kasus infeksi harian virus corona. Adapun pada 4 Maret tercatat 2 kasus virus yang berasal dari kota Wuhan, China itu.

Dari total 4 kasus terbaru yang dicatat "Negeri Singa", 2 merupakan kasus impor dari Filipina dan India serta Uni Emirat Arab.

Baca juga: Singapura Tawarkan Bonus untuk Tingkatkan Jumlah Kelahiran Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Sisanya masing-masing adalah kasus komunal seorang bayi perempuan berusia 1 tahun berkebangsaan India dan kasus dari asrama pekerja asing.

Berita baik lain adalah rataan kasus komunal yang didefinisikan sebagai kasus infeksi di masyarakat berkurang dari 1 kasus dalam sepekan terakhir menjadi nol kasus.

Total, kasus Covid-19 Singapura saat ini adalah 57.880 di mana 57.713 pasien atau 99,71 persen telah pulih total. Hanya 48 pasien atau 0,08 persen yang masih dirawat di rumah sakit.

Tidak ada pasien yang menjalani perawatan intensif di ruang ICU. Sebanyak 76 pasien atau 0,13 persen menjalani isolasi atau penyembuhan mandiri.

Angka kematian untuk pertama kalinya bertambah dalam 3 bulan. Manula pria berusia 64 tahun menjadi pasien ke-28 yang meninggal dunia kemarin Senin.

Kementerian kesehatan menyebut manula ini meninggal karena komplikasi Covid-19 dengan sejarah tekanan darah tinggi.

Baca juga: Virus Corona, Singapura Catat Satu Digit Kasus Harian dalam 7 Bulan

Korban diketahui bekerja di India sejak Desember 2019 sebelum kembali ke Singapura pada 23 September lalu. Dia dinyatakan positif pada 4 Oktober dan menjalani perawatan di Singapore General Hospital (SGH) hingga meninggal.

Stabilnya penyebaran virus corona mendorong pemerintah Singapura terus meluncurkan sejumlah kebijakan untuk menggairahkan kembali ekonomi "Negeri Singa”, terutama di sektor pariwisata.

Salah satu yang terbaru adalah peluncuran pelayaran tanpa tujuan pada November 2020 mendatang.

Dua perusahaan, Genting Cruise Lines dan Royal Caribbean International, akan berpartisipasi dalam program percontohan.

Baca juga: Gara-gara Nongkrong, 2 Warga Inggris Dilarang Kerja Seumur Hidup di Singapura

Kapal pesiar milik Genting Cruise Lines, World Dream, akan berlayar pada 6 November 2020. Kemudian, Quantum of the Seas milik Royal Caribbean akan berlayar pada Desember 2020.

Wisata kapal pesiar tanpa tujuan ini akan beroperasi dengan setengah kapasitas dan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Perjalanan akan diklasifikasikan sebagai perjalanan pulang pergi dan hanya tersedia untuk warga yang tinggal di Singapura.

Rencananya, kapal-kapal itu akan berlayar di perairan tak jauh dari wilayah negara Singapura.

Baca juga: Covid-19 Stabil, Singapura Longgarkan Rumah Ibadah dan Acara Pernikahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com