Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terpilih Jadi Presiden, Joe Biden Akan Berjumpa dengan Kim Jong Un

Kompas.com - 11/10/2020, 19:15 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden akan berjumpa dengan Kim Jong Un, Pemimpin Tertinggi Korea Utara jika memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Sputnik News melaporkan dari kantor berita Yonhap Minggu, (11/10/2020) bahwa penasihat Joe Biden, Brian McKeon menyebut rencana pertemuan itu sebagai upaya memfasilitasi denuklirisasi di Korea Utara.

"Pertemuan apapun harus didului oleh beberapa pekerjaan diplomatik yang serius di tingkat yang lebih rendah daripada sekadar bertemu antara pemimpin karena seperti yang diketahui, setiap negosiasi rumit seperti soal nuklir Korea Utara tidak bisa diharapkan sekadar pertemuan puncak satu atu dua jam saja," ujar McKeon.

Baca juga: Debat Kedua Capres AS Trump dan Joe Biden Dibatalkan

McKeon yang saat ini sedang cuti dari posisinya sebagai Direktur Senior di Penn Biden Center for Diplomacy and Global Engagement menekankan bahwa pendekatan antara mantan wakil presiden Joe Biden terhadap Korut akan berbeda dari pendekatan yang dilakukan presiden AS Donald Trump.

Menurut McKeon juga, pertemuan antara Joe Biden dengan Kim Jong Un akan menjadi mungkin terlaksana apabila ada sinyal-sinyal kemajuan yang signifikan.

"Saya pikir, dia (Biden) akan berkenan berjumpa dengan Kim jika itu adalah bagian dari strategi aktual yang mampu menggerakkan tujuan denuklirisasi," ungkap McKeon pada Kamis (8/10/2020).

Baca juga: Trump yang Positif Covid-19, Tolak Model Virtual untuk Debat Kedua dengan Joe Biden

McKeon mengecam Trump karena telah melakukan "pertemuan antar pemimpin" dengan Korut tanpa terlebih dahulu memetakan strategi "untuk mencapai tujuan bersama".

Presiden Trump sering membanggakan "hubungan hebat" dengan pemimpin Korea Utara, sambil menggembar-gemborkan manfaat ekonomi dari denuklirisasi bagi negara komunis tersebut.

Sementara, pihak Korea Utara membuat sikap sebaliknya.

Baca juga: Usai Debat dan Terinfeksi Covid-19, Trump Makin Tercecer Jauh dari Joe Biden di Survei Pilpres AS

Seperti diwartakan Kompas.com sebelumnya, Korea Utara ( Korut) melontarkan kecaman kepada AS, di peringatan dua tahun pertemuan perdana Presiden Donald Trump dan Kim Jong Un.

Serangan itu merupakan penghinaan bagi Presiden AS, yang selalu menggemborkan hubungannya dengan Pyongyang sebagai kunci sukses pemerintahannya.

Baik Trump dan Kim Jong Un pertama kali bertemu di Singapura pada Juni 2018, dengan total mereka sudah melangsungkan tiga pertemuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com