Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Tahanan Imigrasi AS Dioperasi Paksa, Ada yang Rahimnya Diangkat

Kompas.com - 11/10/2020, 17:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Setidaknya dua wanita Meksiko menjalani operasi paksa tanpa persetujuan mereka di pusat penahanan imigrasi Amerika Serikat (AS), kata Kementerian Luar Negeri Meksiko.

Pada Sabtu (10/10/2020) kementerian dalam sebuah pernyataan menerangkan, otoritas dari konsulatnya di Atlanta mengidentifikasi kasus-kasus tersebut setelah muncul tuduhan penyimpangan bulan lalu termasuk sterilisasi, di pusat penahanan yang dikelola pihak swasta di negara bagian Georgia.

Dikatakan salah satu wanita menjalani "intervensi bedah" - tetapi bukan histerektomi - tanpa persetujuannya, dan tidak mendapat perawatan pasca-operasi.

Baca juga: Ngeri, Napi Korut Dipaksa Minum Air dari Abu Jenazah Tahanan Mati

"Konsulat jenderal meminta pendapat seorang spesialis medis, yang setelah memeriksa semua berkas tersebut menganggap ada penyimpangan atau anomali dalam prosedur medis," bunyi keterangan di dokumen itu yang dikutip AFP.

Para diplomat juga sedang memverifikasi kasus wanita lain dari lokasi sama, yang telah dipulangkan ke Meksiko.

Dalam pernyataannya Kemenlu Meksiko mengatakan, wanita tersebut bisa jadi juga "menjalani operasi ginekologi tanpa persetujuan penuh, tanpa mendapat penjelasan dalam bahasa Spanyol tentang diagnosis medis atau sifat dari prosedur medis yang akan dilakukan."

Baca juga: Kenali Berbagai Penyebab Kista di Rahim

Pemerintah Meksiko akhir bulan lalu melaporkan, mereka sedang menyelidiki apakah enam warganya disterilkan tanpa persetujuan di pusat penahanan imigrasi Irwin County.

Tuduhan itu berasal dari seorang whistleblower yang merupakan perawat di tempat itu, di mana beberapa tahanan ditahan dalam pengawasan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE).

Perawat tersebut mengatakan, para wanita yang ditahan berkata kepadanya bahwa mereka tidak sepenuhnya tahu kenapa harus menjalani histerektomi, operasi pengangkatan seluruh atau sebagian rahim.

LSM Project South, Georgia Detention Watch, Georgia Latino Alliance for Human Rights, dan South Georgia Immigrant Support Network, telah mengajukan komplain ke pemerintah atas nama imigran yang ditahan serta si perawat.

Baca juga: Paus Fransiskus Diminta Presiden Meksiko Minta Maaf dan Kembalikan Manuskrip Kuno Aztec

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com