Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Taman" Ganja di Meksiko jadi Surga Para Perokok

Kompas.com - 25/09/2020, 14:09 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MEKSIKO, KOMPAS.com - Di kota Meksiko berdiri sebuah "taman" ganja yang terletak di sebelah gadung Senat Meksiko. Di sana menjadi surga bagi para perokok dari semua kalangan, tanpa takut ditangkap.

Tanaman ganja itu tumbuh di alun-alun Senat Meksiko, hasil dari penyemaian benih-benih ganja yang dilakukan oleh para aktivis pro-mariyuana sejak Februari lalu.

Kini tanaman itu telah tumbuh dengan subur, dan menjadi simbol dari upaya untuk melegalkan ganja di negara yang diliputi kekerasan terkait narkoba.

Baca juga: Coba Selundupkan Ganja ke Penjara, Drone Pria Ini Malah Tersangkut Pagar

“Bisa merokok di sini (di taman) dengan kebebasan, sangat penting bagi saya,” kata Marco Flores, seorang barista yang duduk di bangku yang menghadap ke gedung Kongres, seperti yang dilansir dari Reuters pada Jumat (25/9/2020). 

“Saya tidak lagi melarikan diri di jalan karena ketakutan,” ujarnya.

Mahkamah Agung Meksiko telah memutuskan bahwa undang-undang yang melarang penggunaan ganja tidak konstitusional.

Baca juga: Hujan Ganja di Israel, Kok Bisa?

Namun, pemerintah belum merancang undang-undang yang secara resmi akan melegalkan ganja, membuat perokok ganja menghadapi tuntutan pidana, jika ketahuan merokok.

Terdapat pengecualian terhadap kebijakan tersebut di taman yang dikelola oleh aktivis pro-mariyuana.

Orang-orang diizinkan masuk selama 30 menit setiap kali dan dapat merokok dengan tenang.

Sejauh ini polisi tampaknya menutup mata terhadap praktik tersebut, meski pun tidak jelas berapa lama itu akan berlangsung.

Baca juga: Ditinggal Mati Sahabatnya, Gajah Ini Depresi dan Mendapat Perawatan Minyak Ganja

“Sangat menyenangkan bahwa mereka telah membuka ruang bagi orang-orang yang terbuka terhadap pengalaman baru, atau yang ingin mengetahui sedikit tentang subjek ini,” kata Carlos Diaz, seorang perokok ganja lainnya.

“Mereka bisa datang dan mencobanya,” ujarnya.

Bagi Jose Rivera, seorang aktivis ganja, taman ganja adalah alat untuk mendidik dan menawarkan "hak asasi manusia".

Baca juga: Batal Dipenjara Seumur Hidup, Veteran Militer Penjual Ganja Kurang dari 30 Dollar AS

"Kami ingin (anggota parlemen Meksiko) memahami bahwa kami merokok (ganja) dengan diam-diam dan bahwa kami tidak berisiko bagi siapa pun," katanya.

"Sudah cukup penganiayaan," ucapnya.

Menurut laporan yang dilansir dari The Hill pada 15 Juli 2020 silam, terdapat ada 420 tanaman ganja tumbuh di taman kecil di luar gedung Senat Meksiko.

Baca juga: Usai Berjasa Jadikan Ganja sebagai Obat, Gadis Ini Tewas Diduga karena Corona

Penggunaan ganja untuk obat keperluan pribadi telah didekriminalisasi di negara itu sejak 2009, tetapi menanam dan memperdagangkan tanaman tersebut masih merupakan tindak pidana federal.

Gerakan untuk melegalkan ganja telah mendapatkan kekuatan di Meksiko, terutama karena negara bagian AS telah melegalkan penggunaannya dan kekerasan kartel ganja meningkat di sana.

Produksi ganja tengah meningkat di negara bagian, seperti California dan Colorado, tapi Meksiko tetap menjadi sumber pasokan ganja paling signifikan di Amerika Serikat, yang dipakai menjadi obat internasional, menurut Penilaian Ancaman Narkoba Nasional Administrasi Penegakan Narkoba 2019.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com