AMSTERDAM, KOMPAS.com - Para influencer, rapper, dan DJ ternama dunia banyak dikritik di Belanda, karena secara terang-terangan mereka mengabaikan upaya penanganan Covid-19.
Kampanye mereka dilakukan ketika tingkat infeksi naik 60 persen pekan lalu, sebagaimana diwartakan BBC pada Kamis (24/9/2020).
"Negeri Kincir Angin" adalah salah satu dari beberapa negara Eropa yang mengalami gelombang kedua wabah virus corona.
Baca juga: Stop Unggah Foto Berbikini, Influencer Ini Kehilangan 70.000 Followers
Para seleb muda itu menggunakan tagar #ik doe niet meer mee atau "I'm out", tetapi setelah banjir kecaman mereka tampak berubah pikiran.
DJ Hardwell dan rapper Bizzey yang memiliki 400.000 followers di Instagram, termasuk di antara seleb lain yang membagikan tagar tersebut.
Diberitakan BBC, para seleb muda tersebut tergabung ke kelompok bernama Virus Truth yang mengedepankan teori konspirasi, bahwa risiko yang ditimblkan virus corona dibesar-besarkan dan dimanfaatkan pemerintah untuk melanggar kebebasan dan HAM.
Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, penyanyi dan model Famke Louise berkata ke para followers-nya, "Hanya dengan bersama-sama kita bisa membuat pemerintah terkendali lagi, saya tidak ambil bagian, bebaskan rakyat."
Namun Louise sendiri tampak bimbang dengan pilihannya karena di acara Jinek dia berujar, "Saya tidak keberatan dengan jarak 1,5m," katanya mengacu pada aturan social distancing.
"Ini tentang prinsip kita hidup dalam masyarakat di mana orang-orang membutuhkan kebebasan mereka, di mana orang-orang hanya ingin bersenang-senang."
Baca juga: Sejarah Kuliner Indonesia Jadi Populer di Belanda, gara-gara Koran?
Apa yang diucapkan Famke Louise di TV memicu ejekan di media sosial. Orang-orang mengunggah meme tentang dokter yang berdiri di depan pasien dengan kata-kata "Saya keluar".
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan