WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan mengumumkan pada Sabtu ini bahwa dia mencalonkan Hakim Amy Coney Barrett ke Mahkamah Agung, sebagai pengganti dari mendiang Ruth Bader Ginsburg yang meninggal pada Jumat pekan lalu (18/9/2020) karena kanker.
Dengan mencalonkan Amy Coney Barrett, Trump jelas bertujuan untuk memberi cap konservatif dalam sejarah pengadilan tinggi AS, suatu tindakan yang dikatakan rivalnya, Joe Biden sebagai 'penyalahgunaan kekuasaan' karena dilakukan sebelum pemilihan umum presiden.
Melansir Associated Press (AP), pada Jumat kemarin, Trump mengatakan pengambilan keputusan itu "sangat menarik", tanpa menyebutkan siapa nama hakim yang dia ajukan.
Tapi, kepada anggota Kongres, Partai Republik dan sekutu luar mengatakan pilihan Trump adalah Barrett.
Baca juga: [VIDEO] Beri Penghormatan Terakhir, Pelatih Olahraga Hakim Agung AS Ini Push Up 3 Kali
“Saya belum mengatakan itu dia, tapi dia luar biasa,” kata Trump tentang hakim federal Indiana Amy Coney Barrett.
Kelompok-kelompok konservatif dan sekutu kongres sedang meletakkan dasar untuk proses konfirmasi yang cepat untuknya, bahkan sebelum Trump membuat pemilihan resmi dalam upacara Rose Garden pada Sabtu malam.
Para kelompok konservatif beserta Trump, bergegas mencari pengganti mendiang Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg, mengorganisir kampanye iklan bernilai jutaan dolar dan mengumpulkan pendukung untuk mengonfirmasi pemilihan tersebut dan untuk mendorong Trump ke masa jabatan kedua.
Kemungkinan perubahan susunan pengadilan, dari Ginsburg, ikon liberal, menjadi konservatif yang vokal, akan menjadi perubahan ideologis paling tajam sejak Clarence Thomas menggantikan Justice Thurgood Marshall hampir tiga dekade lalu.
Baca juga: Trump Tak Mau Tunda Pemilihan Sosok Pengganti Hakim Agung AS
Trump pura-pura tidak tahu tentang pilihannya sendiri pada Jumat malam ketika dia kembali dari kampanye.
Ketika ditanya apakah anggota parlemen diberi tahu bahwa itu adalah Barrett, Trump menjawab dengan anggukan kepala sebelum menjawab, "Itukah yang mereka katakan kepada Anda?"
“Andaa akan tahu besok,” dia melanjutkan, sambil tersenyum lebar. “Lihat, mereka semua hebat. Bisa jadi salah satu dari mereka. Siapa saja yang ada di daftar bisa terpilih."
Sebelumnya, Trump memang mengaku punya daftar nama hakim yang tepat untuk menggantikan Ginsburg.
Bagi Trump, pemilihan hakim agung versi dia akan memberikan bantuan politik apabila dia membutuhkan.
Baca juga: Kematian Hakim Agung AS Bisa Picu Pertarungan Politik Paling Berisiko Trump-Biden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.