WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kematian Ruth Bader Ginsburg, Hakim Agung AS membuat ketidakpastian dalam pemilihan presiden yang sudah sangat stabil selama berbulan-bulan ini.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pasca meninggalnya Ginsburg berjanji untuk tidak menunda-nunda penggantian sosok Hakim Agung AS yang karismatik itu.
Melansir BBC, Senin (21/9/2020) Trump yang mengadakan kampanye di Carolina Utara, Sabtu (19/9/2020) kemarin mengatakan,
"Saya pikir (penggantinya) haruslah seorang wanita karena saya sebenarnya lebih suka wanita lebih banyak (berkecimpung) dibanding pria."
Menurut Washington Examiner, Trump juga mengatakan, "Penggantinya (Ginsburg) seorang wanita. Seseorang yang sangat berbakat, sangat brilian. Kami belum memilih siapa tapi sudah ada beberapa orang dalam daftar kami."
Sebelumnya, Trump juga memuji 2 hakim wanita yang bekerja di Pengadilan Banding Federal negeri itu sebagai pilihan yang paling memungkinkan.
Sementara itu, pihak Demokrat telah menentang keras pencalonan apa pun sebelum pemilihan presiden pada November mendatang.
Alasannya, Senat Republik sebelumnya pernah memblokir pilpres Demokrat Barack Obama untuk pengadilan tinggi AS pada 2016 dan melenggangkan Trump.
Pada Minggu (20/9/2020), Joe Biden yang berpidato di Constitutional Center di Philadelphia mengatakan bahwa rencana presiden Trump merupakan penyalahgunaan kekuasaan.
Baca juga: Trump Tak Mau Tunda Pemilihan Sosok Pengganti Hakim Agung AS
"Konstitusi Amerika Serikat memberikan kesempatan kepada warga Amerika untuk didengarkan, dan suara mereka harus didengar... mereka (pemerintahan Trump) harus menjelaskan, mereka tidak akan mendukung penyalahgunaan kekuasaan ini," kata Biden.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.