Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Tak Mau Tunda Pemilihan Sosok Pengganti Hakim Agung AS

Kompas.com - 21/09/2020, 08:56 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji untuk tidak menunda-nunda mengganti sosok mendiang Ginsburg.

Melansir BBC, Senin (21/9/2020) Trump yang mengadakan kampanye di Carolina Utara, Sabtu (19/9/2020) kemarin mengatakan, "Saya pikir (penggantinya) haruslah seorang wanita karena saya sebenarnya lebih suka wanita lebih banyak (berkecimpung) dibanding pria."

Sebelumnya, Trump juga memuji 2 hakim wanita yang bekerja di Pengadilan Banding Federal negeri itu sebagai pilihan yang paling memungkinkan.

Baca juga: Trump Sebut Hakim Agung Pengganti Mendiang Ginsburg adalah Seorang Wanita Brilian

Kedua hakim itu di antaranya Amy Coney Barrett dan Barbara Lagoa, para konservatif yang akan mendukung keseimbangan di Mahkamah Agung untuk mendukung Partai Republik.

Sementara itu, Demokrat telah menentang keras pencalonan apa pun sebelum pemilihan presiden pada November mendatang.

Alasannya, Senat Republik sebelumnya pernah memblokir pilpres Demokrat Barack Obama untuk pengadilan tinggi AS pada 2016 dan melenggangkan Trump.

Sebelumnya, Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell membenarkan hal itu dan mengemukakan bahwa saat itu adalah tahun pemilihan.

Baca juga: Profil Ruth Bader Ginsburg, Hakim Agung Ternama AS yang Juga Pejuang Hak Perempuan

Tetapi pada Jumat kemarin, Senator McConnell mengatakan dia bermaksud untuk bertindak atas nominasi apa pun yang dibuat Trump dan membawanya ke pemungutan suara di Senat sebelum hari pemilihan.

Pengangkatan hakim di AS merupakan persoalan politik yang artinya presiden bisa memilih siapa yang akan diajukan. Senat kemudian memberikan suara untuk mengonfirmasi atau pun menolak pilihan tersebut.

Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg, satu-satunya wanita kedua yang duduk di Mahkamah Agung, meninggal karena kanker pankreas di rumahnya di Washington DC, AS.

Baca juga: America in Mourning Following Death of Justice Ruth Bader Ginsburg

Ginsburg, yang bertugas selama 27 tahun, adalah satu dari hanya empat tokoh liberal yang menduduki sembilan kursi.

Kematiannya mengartikan bahwa, jika Partai Republik mendapatkan pemungutan suara, keseimbangan kekuasaan akan bergeser secara tegas ke arah konservatif.

Dalam sebuah pernyataan kepada cucunya, beberapa hari sebelum kematiannya, Ginsburg menyatakan "keinginan kuat" untuk tidak diganti sampai presiden baru menjabat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com