Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum dapat Restu Trump, TikTok telah Adukan Trump ke Pengadilan Federal Washington

Kompas.com - 20/09/2020, 15:47 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Aplikasi berbagi video populer TikTok telah meminta seorang hakim Amerika Serikat (AS) untuk mencegah pemerintahan Trump memberlakukan larangan pada jaringan media sosial China.

Melansir Reuters pada Sabtu (19/9/2020), pengajuan TikTok itu telah masuk dokumen pengadilan federal Washington pada Jumat malam (18/9/2020).

TikTok dan perusahaan induknya, ByteDance Ltd., mengajukan pengaduan di pengadilan federal Washington yang menentang langkah larangan baru-baru ini yang diberikan oleh pemerintahan Trump.

Baca juga: Restui Penjualan TikTok ke Oracle dan Walmart, Trump: Fantastis

Departemen Perdagangan AS mengumumkan larangan pada Jumat, yang memblokir orang-orang di Amerika Serikat untuk mengunduh aplikasi perpesanan milik China, WeChat dan TikTok mulai 20 September.

Larangan itu diperkenalkan karena alasan politik, yang mana TikTok dan ByteDance menyebutkan hal itu dalam pengaduan mereka.

Lalu, perusahaan tersebut mengatakan bahwa larangan pemerintahan Trump itu akan melanggar hak Amandemen Pertama perusahaan.

Baca juga: AS Blokir TikTok, WeChat, dan Huawei, Ini Daftar Balasan China

TikTok memiliki lebih dari 100 juta pengguna di Amerika Serikat, mengatakan larangan itu akan "menghancurkan bisnis TikTok di AS secara permanen".

Presiden AS Donald Trump, yang telah terlibat dalam sengketa perdagangan jangka panjang dengan China, mengeluarkan perintah eksekutif pada 6 Agustus yang melarang transaksi AS dengan pemilik aplikasi perpesanan WeChat dan TikTok di China.

Baik ByteDance dan TikTok sedang mengupayakan keputusan "deklarasi" dan perintah "membatalkan serta secara sementara dan permanen melarang Larangan dan perintah 6 Agustus", menurut pengaduan tersebut.

Baca juga: AS Blokir Download TikTok, China Merasa Di-bully dan Siap Balas

Gedung Putih tidak segera menanggapi ketika Reuters menghubunginya untuk memberikan komentar pada Sabtu pagi.

Kemudian, dalam berita terbaru kompas.com pada Minggu (20/9/2020), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, batal memblokir aplikasi media sosial asal China, TikTok.

Keputusan tersebut diambil, setelah Trump menyetujui kesepekatan antara TikTok dan perusahaan induknya ByteDance dengan Oracle.

Baca juga: Mulai Besok, AS Bakal Larang Warganya Unduh Aplikasi TikTok

 

"Saya telah memberikan restu saya. Apabila kesepakatan berhasil dicapai, itu bagus. Apabila tidak, tidak apa-apa," ujar Trump dikutip dari CNN, Minggu (20/9/2020).

Dengan demikian, TikTok masih dapat beroperasi di Negeri Paman Sam. Padahal, akhir pekan lalu, Trump melalui Departemen Perdagangan AS mengancam akan segera memblokir aplikasi berbagi video itu.

Pasalnya, Trump menilai operasional TikTok dapat menjadi ancaman bagi keamanan nasional AS.

Baca juga: Microsoft Gagal Oracle pun Jadi, Kenapa AS Ngebet Beli TikTok?

 

Departemen Dagang AS memastikan, dengan adanya restu dari Trump, pemblokiran TikTok dari toko aplikasi berbasis Apple maupun Android ditunda hingga 27 September mendatang.

Dalam kesepakatan tersebut, ByteDance sepakat untuk melepas sebagian sahamnya kepada Oracle dan Walmart. Selain itu, ByteDance juga akan membangun kantor cabang di AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com