WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat ( AS) terus mengejar pembelian operasional TikTok. Setelah proposal Microsoft ditolak, kini aplikasi itu disebut jatuh ke tangan Oracle Corp.
The Wall Street Journal melaporkan, Oracle akan diumumkan sebagai mitra teknologi TikTok di AS. Kesepakatan pun tidak akan disusun sebagai penjualan langsung.
" ByteDance memberi tahu kami hari ini bahwa mereka tidak akan menjual operasi TikTok AS ke Microsoft," kata Microsoft dikutip dari Bloomberg Senin (14/9/2020).
Baca juga: Pinangan Microsoft Ditolak, TikTok Dikabarkan Jatuh ke Tangan Oracle
"Kami yakin proposal kami akan baik untuk pengguna TikTok, sekaligus melindungi kepentingan keamanan nasional," sambungnya.
Beralihnya kandidat pemegang TikTok di AS dari Microsoft ke Oracle ini terjadi di tengah tenggat waktu yang semakin dekat, bagi aplikasi video milik perusahaan China itu untuk menjual atau menutup operasionalnya di "Negeri Paman Sam".
Sebab, TikTok kini menjadi pusat ketegangan diplomatik baru antara Washington dan Beijing.
Baca juga: Setelah TikTok, India Blokir PUBG dan 118 Aplikasi Lain dari China
Presiden AS Donald Trump pada 6 Agustus telah memberi orang-orang Amerika batas waktu 45 hari untuk berhenti berbisnis dengan perusahaan induk TikTok di China, ByteDance.
Larangan Trump dinilai untuk mendorong penjualan aplikasi yang telah diunduh lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia itu ke perusahaan AS.
Trump mengklaim TikTok dapat dipakai China untuk mengawasi lokasi karyawan federal, membuat dokumen untuk pemerasan, dan melakukan spionase perusahaan. Dia khawatir data-data publik AS bisa diakses China.
TikTok membantah tuduhan itu dan membalasnya dengan berbagai kecaman serta menggugat pemerintahan AS ke pengadilan pada Senin (24/8/2020).
Baca juga: Buntut Konflik Panjang dengan AS, Begini Nasib TikTok Sekarang
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan