Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ruth Bader Ginsburg, Hakim Agung Ternama AS yang Juga Pejuang Hak Perempuan

Kompas.com - 20/09/2020, 15:26 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hakim Agung Amerika Serikat yang juga seorang pejuang hak-hak perempuan Ruth Bader Ginsburg meninggal dunia pada usia 87 tahun, Jumat (19/9/2020).

"Bangsa Kita telah kehilangan ahli hukum yang memiliki reputasi bersejarah," kata Ketua Mahkamah Agung John Roberts dalam sebuah pernyataan.

"Kami di Mahkamah Agung telah kehilangan seorang kolega yang kami sayangi. Hari ini kami berduka, tetapi dengan keyakinan bahwa generasi mendatang akan mengingat Ruth Bader Ginsburg seperti yang kami kenal, yaitu seorang pejuang keadilan yang tak kenal lelah dan tegas," lanjutnya.

Ginsburg diketahui mengidap kanker dan telah menjalani kemoterapi sejak awal tahun ini.

Lantas, bagaimana perjalanan hidup Ruth Bader Ginsburg?

Kehidupan awal

Ginsburg dilahirkan pada 15 Maret 1933 dengan nama Joan Ruth Bader di Brooklyn, New York dari keluarga pekerja berpenghasilan rendah.

Ibunya, Celia Bader, memiliki pengaruh besar dalam hidupnya dengan mengajarkan nilai kemerdekaan dan pendidikan yang baik.

Ibu Ginsburg meninggal dunia karena kanker, sehari sebelum kelulusan Ginburg dari sekolah menengah, seperti dikutip dari Biography.

Ginsburg memperoleh gelar sarjana di bidang ilmu pemerintahan dari Cornell University pada 1954 dengan menempati peringkat pertama di kelasnya.

Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Harvard Law School. Dari 500 mahasiswa di kelasnya, tercatat hanya ada sembilan perempuan.

Hidup di lingkungan yang didominasi oleh laki-laki tak mudah baginya. Namun, ia mampu mengungguli mereka secara akademis dan menjadi anggota perempuan pertama di Harvard Law Review.

Ketika suaminya Martin D Ginsburg mengambil pekerjaan sebagai pengacara di New York, ia pindah ke Columbia Law School untuk menyelesaikan tahun ketiga dan terakhirnya.

Memperjuangkan kesetaraan gender

Meski mimiliki catatan akademis yang luar biasa, Ginsburg terus mengalami diskriminasi gender saat mencari pekerjaan setelah lulus.

"Tidak ada firma hukum di seluruh kota New York yang akan mempekerjakan saya karena mungkin tiga alasan: saya seorang Yahudi, seorang wanita, dan seorang ibu," kata dia, dikutip dari BBC, Sabtu (19/9/2020).

Ia sempat menyelesaikan sebuah proyek yang mempelajari prosedur sipil di Swedia sebelum menjadi profesor di Rutgers Law School, tempat ia mengajar beberapa kelas tentang wanita dan hukum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com