Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Polisi Ditembak Massa dalam Unjuk Rasa Kasus Pembunuhan Breonna Taylor

Kompas.com - 24/09/2020, 17:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

LOUISVILLE, KOMPAS.com - Dua petugas polisi telah ditembak di Kentucky, Amerika Serikat (AS), setelah tidak ada polisi kulit putih didakwa dalam kasus pembunuhan Breonna Taylor pada Maret.

Para pengunjuk rasa telah berbaris di Louisville, kota terbesar di Kentucky, dengan beberapa orang di antaranya ditangkap setelah bentrok pecah antara massa dengan petugas polisi.

Melansir Sky News pada Kamis (24/9/2020), Kepala polisi Robert Schroeder mengatakan dalam konferensi pers bahwa petugasnya telah diserang setelah pengerahan sejumlah polisi ke pusat kota, menyusul adanya laporan penembakan.

Schroeder mengatakan mereka sedang dirawat di Rumah Sakit Universitas, di mana mereka berada dalam keadaan "waspada dan stabil", sedangkan yang lain "menjalani operasi dan stabil".

Dia menambahkan bahwa satu tersangka telah ditahan.

Baca juga: Massa Kecam Hukuman Setimpal untuk Polisi Penembak Mati Breonna Taylor, Wanita Kulit Hitam

Anggota Garda Nasional, polisi dalam perlengkapan pelindung dan kendaraan lapis baja militer diperintahkan masuk ke Louisville, ketika pengunjuk rasa menanggapi dengan kesedihan dan amarah karena keputusan dewan hakim untuk tidak menuntut petugas polisi yang telah menembak mati Taylor.

Jaksa mengumumkan bahwa seorang petugas polisi telah didakwa, tapi tidak atas tuduhan yang secara langsung karena pembunuhan wanita berkulit hitam berusia 26 tahun itu pada 13 Maret.

Terdapat 3 petugas polisi kulit putih yang terlibat dalam peristiwa kematian Tylor, di antaranya adalah Brett Hankison.

Namun, Hankison adalah satu-satunya yang didakwa atas 3 dakwaan membahayakan karena tindakan ceroboh tingkat pertama, setelah dia menembakkan senjatanya ke apartemen tetangga Tylor.

Baca juga: Orang Kulit Hitam Sering Jadi Korban, Larangan Pakai Saggy Pants Akan Dicabut

Atas 3 dakwaan tersebut, dia bisa menghadapi hukuman 5 tahun penjara untuk masing-masing dakwaan.

Jaksa Agung Kentucky, Daniel Cameron mengatakan penyelidikan menemukan bahwa 2 petugas polisi lainnya dibenarkan dalam penggunaan kekerasan.

Ketika polisi berbaris dengan perisai di luar gedung pengadilan, pengunjuk rasa melemparkan botol air plastik ke arah mereka.

Kemudian, polisi dengan perlengkapan anti huru-hara menembakkan granat kejut dan membentuk barisan di Jefferson Square, yang telah menjadi pusat aksi protes.

Baca juga: Berkumpul untuk Pawai Hak Sipil Kulit Hitam, Massa Orasikan Kebrutalan Polisi Kulit Putih

Sebagian besar alun-alun dibersihkan sebelum jam malam, sebagai implementasi aturan pengendalian virus corona saat para demonstran berbaris melalui bagian lain pusat kota.

Protes telah meletus di seluruh AS sebagai pembalasan atas keputusan Breonna Taylor, dengan demonstran berbaris di jalan-jalan New York, Chicago, Washington DC, Atlanta, dan Philadelphia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Jelang Pemilu, Calon Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak Saat Kampanye

Global
Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Taliban Berupaya Segera Miliki Jalur Kereta Api

Global
Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Ini Penjara Terkecil di Dunia yang Terdiri 2 Sel Tanpa Jendela

Global
Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Setelah Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com