Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Kecam Hukuman Setimpal untuk Polisi Penembak Mati Breonna Taylor, Wanita Kulit Hitam

Kompas.com - 24/09/2020, 15:35 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

LOUISVILLE, KOMPAS.com - Pengunjuk rasa yang marah menuntut keadilan untuk wanita kulit hitam, Breonna Taylor, di kota-kota di seluruh Amerika Serikat (AS) pada Rabu (23/9/2020).

Tuntutan itu dilontarkan, karena dakwaan hanya diajukan terhadap satu polisi yang terlibat dalam penembakan fatal yang kontroversial terhadap wanita kulit hitam berusia 26 tahun, yang namanya telah menjadi seruan dari gerakan Black Lives Matter.

Melansir AFP pada Kamis (24/9/2020), protes terbesar terjadi di Louisville, kota terbesar di Kentucky, tempat Taylor terbunuh pada Maret, tapi para demonstran turun ke jalan di seluruh negeri, dari New York dan Boston ke Washington hingga Los Angeles.

Setidaknya satu petugas polisi ditembak selama protes di Louisville, kata polisi kepada AFP.

Kemudian, media lokal melaporkan ada tambahan 1 orang petugas ditembak. Kondisi mereka saat ini belum diketahui.

Detektif Brett Hankison, yang dipecat pada Juni, didakwa oleh dewan hakim dengan 3 dakwaan "membahayakan secara sewenang-wenang" atas tembakan yang dia lakukan di apartemen yang bersebelahan dengan rumah Taylor.

Namun, baik Hankison maupun 2 petugas yang menembak Taylor hingga tewas tidak dituntut langsung terkait dengan kematiannya.

Baca juga: Orang Kulit Hitam Sering Jadi Korban, Larangan Pakai Saggy Pants Akan Dicabut

Ribuan demonstran turun ke jalan di Louisville setelah pengumuman hasil dakwaan tersebut, dan Ben Crump, seorang pengacara untuk keluarga Taylor, mengutuk keputusan dewan hakim sebagai "keterlaluan dan ofensif."

Polisi dengan perlengkapan anti huru-hara terlihat melakukan beberapa penangkapan di sore hari, dan setelah malam tiba polisi menggunakan granat kejut untuk membersihkan ratusan pengunjuk rasa dari Jefferson Square Park, di mana tugu peringatan untuk Taylor didirikan.

"Sebutkan namanya, Breonna Taylor," teriak para pengunjuk rasa.

"Tidak ada kehidupan yang penting sampai kehidupan hitam penting," lanjut mereka.

Keadaan darurat dan jam malam pukul 21.00 telah diumumkan oleh wali kota Louisville, yang berpenduduk 600.000, dengan sebagian besar pusat kota ditutup untuk lalu lintas.

Merespons aksi unjuk rasa yang dipicu oleh keputusan dewan hakim, beberapa pemilik bisnis di pusat kota menutup toko mereka untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan.

Taylor, seorang teknisi ruang gawat darurat, yang ditembak mati setelah 3 polisi berpakaian preman muncul di depan pintunya pada tengah malam untuk menjalankan surat perintah penggeledahan.

Baca juga: Berkumpul untuk Pawai Hak Sipil Kulit Hitam, Massa Orasikan Kebrutalan Polisi Kulit Putih

Pacar Taylor, yang berada di tempat tidur bersamanya, mengambil pistol dan baku tembak dengan petugas. Dia kemudian mengatakan bahwa dia mengira mereka adalah penjahat.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com