Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Hakim Agung AS Bisa Picu Pertarungan Politik Paling Berisiko Trump-Biden

Kompas.com - 21/09/2020, 14:35 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kematian Ruth Bader Ginsburg, Hakim Agung AS membuat ketidakpastian dalam pemilihan presiden yang sudah sangat stabil selama berbulan-bulan ini.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pasca meninggalnya Ginsburg berjanji untuk tidak menunda-nunda penggantian sosok Hakim Agung AS yang karismatik itu.

Melansir BBC, Senin (21/9/2020) Trump yang mengadakan kampanye di Carolina Utara, Sabtu (19/9/2020) kemarin mengatakan,

"Saya pikir (penggantinya) haruslah seorang wanita karena saya sebenarnya lebih suka wanita lebih banyak (berkecimpung) dibanding pria."

Menurut Washington Examiner, Trump juga mengatakan, "Penggantinya (Ginsburg) seorang wanita. Seseorang yang sangat berbakat, sangat brilian. Kami belum memilih siapa tapi sudah ada beberapa orang dalam daftar kami."

Sebelumnya, Trump juga memuji 2 hakim wanita yang bekerja di Pengadilan Banding Federal negeri itu sebagai pilihan yang paling memungkinkan.

Sementara itu, pihak Demokrat telah menentang keras pencalonan apa pun sebelum pemilihan presiden pada November mendatang.

Alasannya, Senat Republik sebelumnya pernah memblokir pilpres Demokrat Barack Obama untuk pengadilan tinggi AS pada 2016 dan melenggangkan Trump.

Pada Minggu (20/9/2020), Joe Biden yang berpidato di Constitutional Center di Philadelphia mengatakan bahwa rencana presiden Trump merupakan penyalahgunaan kekuasaan.

Baca juga: Trump Tak Mau Tunda Pemilihan Sosok Pengganti Hakim Agung AS

"Konstitusi Amerika Serikat memberikan kesempatan kepada warga Amerika untuk didengarkan, dan suara mereka harus didengar... mereka (pemerintahan Trump) harus menjelaskan, mereka tidak akan mendukung penyalahgunaan kekuasaan ini," kata Biden.

"Saya mengimbau kepada Senat Partai Republik itu, mohon ikuti hati nurani Anda, biarkan orang-orang berbicara, dinginkan api yang telah melanda negara kita," katanya.

"Jangan memberikan suara untuk mengonfirmasi siapa pun yang dicalonkan dalam situasi yang diciptakan Presiden Trump dan Senator McConnell."

Sementara Trump mencoba mengurutkan daftar nama calon pengganti Ginsburg, Biden berjanji bahwa jika dia memenangkan pemilihan presiden, calon yang diluncurkan Trump akan ditarik.

Dia juga berjanji akan berkonsultasi dengan senator dari kedua partai sebelum mengajukan pilihannya.

Dia menambahkan juga bahwa mengeluarkan nama-nama calon Mahkamah Agung yang potensial sekarang adalah keliru, karena hal itu dapat membuat beberapa calon hakim terkena serangan politik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com