Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intensitas Ancaman China Meninggi, Taiwan Nyatakan Berhak Membalas

Kompas.com - 21/09/2020, 13:39 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TAIPEI, KOMPAS.com - Militer Taiwan menyatakan pihaknya berhak membela diri dan melakukan serangan balasan atas setiap tindakan pelecehan dan ancaman di wilayahnya.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan pada Senin (21/9/2020) tersebut merupakan peringatan terhadap China.

Sebelumnya, China mengirim sejumlah jet tempurnya melewati garis tengah Selat Taiwan yang sensitif.

Ketegangan antara Taipei dan Beijing terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Presiden Taiwan Kecam China: Eksistensi Beijing akan Membawa Ancaman

China mengklaim Taiwan adalah wilayahnya dan mengatakan siap mengambilnya secara paksa jika diperlukan sebagaimana dilansir dari The Straits Times.

Sejumlah jet tempur China terbang melintasi garis tengah Selat Taiwan dan masuk ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu pada Jumat (18/9/2020) dan Sabtu (19/9/2020).

Aksi China tersebut mendorong Taiwan mengerahkan jet tempurnya untuk mengusir jet tempur Negeri "Panda" tersebut.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyebut China sebagai ancaman bagi wilayah tersebut.

Baca juga: Taiwan Janjikan Hubungan Lebih Erat dengan AS, China Kirim 18 Jet Tempur

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pihaknya telah "mendefinisikan dengan jelas" prosedur penanggapan di tengah "gangguan frekuensi tinggi dan ancaman dari kapal perang dan pesawat musuh tahun ini".

Pihaknya menambahkan Taiwan memiliki hak untuk "membela diri dan melawan serangan".

“Taiwan tidak akan memprovokasi tetapi juga tidak takut pada musuh,” tambah Kementerian Pertahanan Taiwan.

Pekan lalu, China menggelar latihan militer setelah menyatakan kemarahannya atas kunjungan seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) ke Taipei.

Baca juga: Pesan Tersembunyi AS, 2 Kali dalam 2 Bulan Kunjungi Taiwan di Tengah Hubungan Memanas dengan China

China murka atas peningkatan dukungan AS terhadap Taiwan, termasuk dua kunjungan delegasi AS dalam beberapa bulan terakhir.

Pada Agustus, Menteri Kesehatan AS Alex Azar berkunjung ke Taiwan.

Pekan lalu, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Ekonomi Keith Krach juga berkunjung ke Taipei.

Sebenarnya AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. Namun Negeri “Uncle Sam” merupakan pendukung internasional terkuat negara tersebut.

Baca juga: Diplomat AS Kunjungi Taiwan Lagi, China Gelar Latihan Militer di Dekatnya

Bulan ini, China mengadakan serangkaian latihan militer berskala besar di dekat Taiwan.

Taipei menyebut latihan militer China tersebut sebagai sebuah provokasi yang serius.

Sedangkan China mengatakan latihannya tersebut adalah sebagai bentuk kebutuhan untuk melindungi kedaulatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com