Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Belarus: Tak akan Calonkan Diri Jika Digelar Pemilu Baru

Kompas.com - 22/08/2020, 13:26 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber France24

MINSK, KOMPAS.com - Politikus Belarus, Svetlana Tikhanovskaya, mengatakan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden jika negara itu mengadakan pemilihan baru.

Pernyataan itu diungkapkannya dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh Belsat TV pada Jumat (21/8/2020)

Sebelumnya, Tikhanovskaya menjadi penantang Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada pemilihan umum 9 Agustus lalu sebagaimana dilansir dari France24, Sabtu (22/8/2020).

Lukashenko menyatakan kemenangannya dari hasil pemilihan dan perhitungan surat suara tersebut.

Setelah Lukashenko menyatakan kemenangannya, Tikhanovskaya terbang ke Lithuania.

Baca juga: Uni Eropa Tolak Kemenangan Lukashenko, Sanksi ke Belarus Segera Berlaku

Tikhanovskaya sendiri menjadi calon presiden secara tidak sengaja menggantikan suaminya, Sergei Tikhanovski, yang dipenjara pada Mei.

Ketika ditanya apakah dia akan mencalonkan diri jika benar-benar dilangsungkan pemilihan baru di Belarus, Tikhanovskaya dengan tegas menyatakan tidak akan mencalonkan diri.

“Lebih dari cukup,” jawab Tsikhanouskaya ketika ditanya apakah dia sudah cukup berpolitik.

Setelah hasil pemilihan umum keluar, protes massal pecah di Belarus menuntut Lukashenko untuk mndur dari jabatannay setelah berkuasa sekitar 26 tahun.

Pengunjuk rasa menuduh Lukashenko mencurangi pemilihan umum. Lukashenko menolak tuduhan tersebut.

Baca juga: Oposisi Belarus: Rezim Presiden Alexander Lukashenko Bakal Jatuh dalam 2 Pekan

Tikhanovskaya mengatakan pembebasan tahanan politik adalah salah satu tuntutan pengunjuk rasa.

Selain itu para pengunjuk rasa menuntut pemilihan umum baru yang transparan dan adil serta dapat memulihkan keadilan.

Mantan guru Bahasa Inggris berusia 37 tahun itu tidak tidak pernah diperkirakan sebelumnya menjadi pemimpin perlawanan rakyat terhadap Lukashenko.

Baca juga: 10 Hari Beruntun Demo di Belarus, Uni Eropa ke Putin: Buka Dialog

Tetapi ketika suaminya dipenjara dan kandidat lain dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan, Tikhanovskaya menjadi penantang utama Lukashenko.

Awal pekan ini, Tikhanovskaya mengatakan bahwa dia siap memimpin Belarus, negara berpenduduk 9,5 juta jiwa tersebut.

Dia menyerukan pembentukan mekanisme hukum baru untuk memastikan pemilihan presiden yang adil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com